Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Bercermin dari Kasus Jasmine untuk Pendidikan dan Sepak Bola Kita

6 Januari 2020   16:35 Diperbarui: 8 Januari 2020   19:59 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Michal Jarmoluk dari Pixabay

"Saya Jasmine mohon maaf sebesar-besarnya kepada semua publik. Saya tak ingin bebani ayah mending untuk hari ini dan seterusnya saya putuskan untuk berhenti sekolah dan bermain sepak bola. Majulah Indonesia, majulah indonesia!," tulis Jasmine. 

Kasus Jasmine dalam persoalan pendidikan formal dan sepak bola di Indonesia adalah satu di antara fakta, bahwa profesi menjadi pemain sepak bola khususnya di Indonesia, selama ini sangat jauh dari perhatian, baik dari stakeholder pendidikan di Indonesia maupun dari federasi sepak bola tanah air bernama PSSI. 

Terlebih sejak PSSI berdiri, tercatat belum pernah ada kerjasama antara PSSI dan Kementerian Pendidikan Indonesia, padahal bicara sepak bola yang di dalamnya ada pembinaan, pelatihan, pendidikan, pembina, pelatih dll, maka jelas tak dapat dipisahkan dari kata "kurikulum atau Program" pembinaan dan pelatihan sebelum pesepak bola menjadi pemain nasional. 

Sejatinya sangat-sangat terlambat PSSI tidak pernah menyadari akan pentingnya kerjasama yang sangat vital ini, hingga kini muncul kasus Jasmine, media massa akhirnya menyorot bila PSSI turun tangan. 

Ke mana saja selama ini PSSI? Lucu rasanya membaca berita bila PSSI turun tangan, dan sampai ada kasus seorang pesepak bola, blak-blak-an lebih memilih putus sekolah, ketimbang bermain bola. 

Coba tengok tentang berita bahwa, PSSI langsung bertindak menanggapi permasalahan yang dihadapi oleh pemain Timnas Putri U-16 Indonesia, Jasmine Sefia Wainie Cahyono, Minggu (5/1/2020). 

Seperti pahlawan kesiangan, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menegaskan, PSSI sangat memperhatikan pendidikan pemain tim nasional. PSSI tidak ingin ada satu pun pemain yang putus sekolah karena alasan apa pun. 

Namun, bersyukur juga, atas kasus Jasmine, Ketum PSSI baru ini bersuara menyoal pendidikan pemain sepak bola Indonesia, sebab Ketum PSSI sebelum-sebelumnya juga adem ayem saja dengan kasus pendidikan pemain sepak bola yang tak jauh berbeda dengan kasus Jasmine. 

Untuk kasus Jasmine, memang sangat memiriskan hati. Bagaimana tidak, pemain Timnas Putri U-16 Indonesia, Jasmine Sefia Wainie Cahyono menjadi perbincangan publik setelah memutuskan untuk berhenti bersekolah dan memilih melanjutkan karier di sepak bola, seperti Jumat (3/12/2020).

Keputusan Jasmine ini bahkan disiarkan oleh si pemain melalui unggahan Instagramnya yang meminta maaf kepada semua pihak atas keputusannya berhenti sekolah dan menyebut tak ingin membebani ayahnya perihal masalahnya di sekolah.

Karenanya, Jasmine memutuskan untuk berhenti bersekolah dan memilih melanjutkan karier sepak bolanya. Bahkan, dalam unggahan Instagramnya tersebut, Jasmine malah tampak tersenyum mengenakan jersey Arema Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun