Berdasarkan fakta, kebiasaan Induk kobra bertelur antara 12 hingga 20 butir. Bila yang bertelur banyak induk, maka bisa dibayangkan akan lahir berapa banyak bayi kobra, yang bila mamatuk juga tetap mematikan seperti kobra dewasa.Â
Telur-telur kobra akan menetas dalam rentang waktu 3-4 bulan. Telur kobra juga tidak diletakkan di sarang layaknya telur ayam, namun biasanya diletakkan di atas tanah, di lubang-lubang, atau di bawah serasah atau tumpukan ranting/sampah.Â
Di musim penghujan adalah momentum tepat untuk menetaskan telur kobra. Induk kobra membutuhkan suhu yang lembab.Â
Jika panas, telur akan kering. Tidak seperti ayam, induk kobra akan meninggalkan telur-telurnya dan membiarkan telur tersebut menetas sendiri, dan begitu telur menetas, anak kobra akan menyebar ke mana-mana mencari kehidupan barunya sendiri.Â
Jadi, munculnya kobra di berbagai daerah karena sebab memang sekarang sedang musimnya. Karenanya, masyarakat waspada dengan ular kobra.Â
Bersihkan seputar lingkungan dan rumah yang sangat memungkinkan dijadikan sarang kobra dan tempat bertelur. Jangan gegabah dan sok menjadi pahlawan, saat menjumpai kobra dan sebaiknya tidak ditangani sendiri.Â
Sekali lagi, anak kobra, meski masih bayi, sama seperti kobra dewasa, sudah berbisa dan mematikan.Â
Kenali telur kobra. Ciri-cirinya berwarna putih, bentuknya lonjong, cangkang keras, dan besar kecilnya bervariasi.Â
Bila menemukan telur ular kobra, sebaiknya telur-telur tersebut dipindahkan dengan memanggil ahli seperti petugas pemadam kebakaran maupun komunitas ahli ular.Â
Bila kobra menggigit memang mematikan, namun cara menangani kobra juga bukan dengan cara membunuh. Biar bagaimanapun kobra adalah rantai kehidupan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H