Setelah ditekuk Vietnam, dipastikan, seluruh penggawa Timnas U-22 secara otomatis ada tekanan mental. Digadang-gadang dapat mengulang prestasi emas SEA Games 1991 di negara yang sama, Filipina, setelah takluk dari Vietnam, maka untuk lolos ke semi final, tetap harus berjuang keras.Â
Meski secara matematis dua lawan berikut berada di bawah level Evan Dimas dan kawan-kawan, gara-gara bermain harus berpikir ciptakan banyak gol, maka akan ada dua persoalan yang dihadapi pemain di lapangan.Â
Pertama, demi terciptanya banyak gol, strategi serangan juga harus bervariasi, sebab dipastikan lawan akan menumpuk pemain di daerah pertahanan mereka.Â
Bisa lawan ditarik naik, baru dipukul serangan balik. Setiap menit harus berkualitas, tidak membuat banyak kesalahan, tidak membuang kesempatan, tidak egois, berikan momen terbaik ciptakan gol kepada siapa pun yang lebih menguntungkan.Â
Wajib cerdas intelegensi dan personaliti (tidak banyak membikin pelagaran dan emosional).Â
Kedua, bila upaya buntu, harus ada kreativitas dan cepat ambil keputusan, ubah strategi bermain, ubah cara penyerangan, hingga tarik pemain yang menghabat dan ganti yang cerdas.Â
Menghadapi Brunei Darussalam pada laga keempat Grup B SEA Games 2019 di Stadion Binan, Selasa malam (3/12/2019), meski berpotensi akan hujan gol, namun lawan juga pasti akan berjuang tidak banyak kebobolan.Â
Sementara Timnas Indonesia U-22 wajib meraih kemenangan dengan jumlah banyak gol untuk bisa terus bersaing mendapatkan tiket ke babak semi final dan sambil berharap Thailand kalah atau imbang dengan Vietnam.Â
Misi menang dengan banyak gol bisa jadi akan mudah, bila komposisi pemain yang diturunkan sesuai standar dan strategi pun tepat.Â
Namun menjadi tak akan mudah bila Brunei Darussalam yang sudah tak memiliki kepentingan lagi di SEA Games 2019, karena menjadi juru kunci dan sama sekali belum meraih poin akan bermain demi menjaga harga diri bangsa dan negaranya. Brunei tentu akan bermain tanpa beban.Â
Inilah yang patut diwaspadai Timnas Indonesia U-22. Â Wajib menang banyak gol, jangan jadi bumerang.