Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Momentum Hari Guru dan Mengurai Benang Kusut Pendidikan Indonesia

25 November 2019   08:28 Diperbarui: 26 November 2019   07:32 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Hari ini, Senin, 25 November 2019, adalah tahun ke-25 perayaan Hari Guru di Indonesia berdasarkan versi pemerintah. 

Pemerintah melalui surat edaran (SE) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan tema yang diusung di Hari Guru Nasional 2019, yaitu Guru Penggerak Indonesia Maju, Rabu (20/11/2019). 

Untuk peringatan tahun ini, pemerintah juga menghimbau agar momen Hari Guru Nasional 2019 diisi dengan menyelenggrakan kegiatan untuk mengapresiasi guru, serta melakukan beberapa agenda seperti seminar, talkshow, ziarah ke Taman  Makam Pahlawan dan mempublikasikannya di berbagai media. 

Atas tema yang diusung, menjadi pertanyaan menarik, mengapa temanya harus seperti itu. Apa tema ini dikaitkan dengan Kabinet Indonesia Maju? 

Padahal untuk tahun ini dunia pendidikan Indonesia saya sebut sedang "berkabung". Sejak dipilihnya Mendikbud baru, berbagai kalangan khususnya di dunia pendidikan Indonesia resah. 

Presiden Jokowi hanya mengedepankan sisi milenial dan aplikasi, sehingga memilih Nadiem. Tak pelak, persoalan Nadiem sebagai Mendikbud hingga kini masih menuai pro-kontra. 

Begitu Nadiem duduk di kursi mendikbud, keresahan semakin menjadi. Isu ganti Kurikulum, isu atau rencana pengurangan mata pelajaran di SD, SMP, dan SMA, dan terbaru, teks pidato Nadiem di Hari Guru pun menjadi sorotan. 

Menjadi sorotan, sebab ada kata-kata yang menjustifikasi bahwa pemerintah selama ini hanya sekadar janji dan beretorika dalam soal pendidikan. 

Lalu, ada kata-kata yang bisa diartikan sebagai perintah Nadiem kepada para guru untuk berbuat-dan berbuat, dan Nadiem pun berujar tidak akan memberikan janji kosong. 

Ini sangat luar biasa. Bila ditelisik lebih mendalam, sejatinya apa bedanya pidato Nadiem di Hari Guru dengan para pendahulunya? 

Waktu jabatan yang hanya lima tahun, rasanya sulit bagi Nadiem untuk dapat membuktikan pendidikan Indonesia bergerak maju, terlebih tema Hari Guru tahun ini, saya nilai hanya sekadar basa-basi yang hanya berhenti pada kata-kata sebuah tema. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun