Cerita kelam sepak bola nasional, akankah kembali terjadi? Kongres PSSI yang akan digelar pada 2 November 2019, terancam batal.Â
Pasalnya, belum lagi kongres di gelar, mengemuka masalah yang sangat mungkin membuat kongres gagal, karena ada calon ketum yang menarik diri dengan alasan bahwa kongres 2 November adalah tidak sah.Â
Namun, yang manarik saya soroti di sini, atas peristiwa tarik mundur dari salah satu caketum, justru ada dua caketum lain dan satu anggota exco PSSI yang malah menghadap ke Menpora. Ke mana saja mereka selama ini?Â
Mengapa ada caketum yang menarik diri tatkala kongres tinggal hitungan hari. Sementara Komisi Pemilihan (KP) dan Komisi Banding Pemilihan (KBP) sudah bekerja sesuai prosedur.Â
Namun, bila ditelisik, benar juga, bila ada caketum yang mengambil sikap undur diri, karena ternyata pelaksanaan kongres 2 November 2019 tidak ada latter head-nya dari FIFA.Â
Karenanya, inisiatif caketum Vijaya Fitriyasa dan anggota Exco PSSI, Refrizal, yang mendatangi Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2019) dan melaporkan persoalan kepada Menpora, Zainudin Amali, memang boleh dibilang langkah yang tepat, namun sekaligus juga patut menjadi pertanyaan.Â
Mengapa langkah yang tepat? Kongres PSSI pada 2 November masih menjadi polemik terkait majunya jadwal Kongres PSSI yang dinilai tidak seusai arahan FIFA, sebab FIFA selaku otoritas tertinggi sepak bola dunia, meminta kongres digelar pada Januari 2020.Â
Hal inilah yang menyebabkan salah satu Calon Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, yang juga tidak menyetujui Kongres PSSI digelar pada 2 November mendatang karena bertentangan dengan FIFA, akhirnya menarik diri.Â
Atas  kejadian itu, Vijaya dan Refrizal menghadap Zainudin Amali, karena La Nyalla sudah membuat statement,  menolak ikut Kongres 2 November dan menarik diri dari Kongres 2 November karena dianggap tidak sesuai dengan arahan FIFA yang menginginkan Januari (2020).Â
Vijaya juga mengungkap bahwa, PSSI belum mendapatkan persetujuan dari FIFA untuk menggelar kongres pada 2 November 2019, tidak ada latter head atas kesetujuan FIFA, hanya ada reply emailnya Ratu Tisha (Sekjen PSSI).Â
Yang lebih vital, pertanyaan siapa voters dari liga 2 dan 3 yang tidak sesuai jumlah klub, sementara kompetisi masih berjalan. Sudah pasti akan menjadi polemik karena kongres menjadi tidak legitimate.Â