Mohon tunggu...
Syamsul Menjadi Hidayat
Syamsul Menjadi Hidayat Mohon Tunggu... -

senantiasa besar hati dan sabar dalam berproses.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

66 Tahun Merdeka..!!!

12 Agustus 2011   09:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:52 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tulisan ini adalah sebagai rasa “bangga sebagai warga Negara” dengan ikut berperan serta dalam mendukung cita-cita luhur anak bangsa demi “menunjukkan kepada generasi bangsa” atas dokumen sejarah perjuangan bangsa.

Teks Proklamasi yang selalu dibaca pada upacara peringatan detik-detik proklamasi ternyata “bagian” dari pidato Bung Karno pada pernyataan proklamasi kemerdekaan RI. Kita patut berbangga dan berterima kasih kepada “putra pertiwi” yang dengan bangga memasyarakatkan dokumen-dokumen penting sejarah bangsa kita. Untuk itu, Melalui buku Kapita Selekta, Seri Pertama, Buku I, yang diterbitkan CV Bintang, 1990, berikut ini saya kutipkan teks Pidato Bung Karno pada Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Buku ini dimasyarakatkan oleh Lembaga Sosial Pemasyarakatan Produk Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia; Badan Pelaksana Proyek Pelayanan Sosial Yayasan Kesejahteraan Rakyat Padepokan Sawunggaling.

PIDATO BUNG KARNO

PADA HARI PROKLAMASI KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA TANGGAL 17 AGUSTUS 1945

SAUDARA-SAUDARA SEKALIAN!

Saya telah minta saudara-saudara hadir disini untuk menyaksikan satu peristiwa maha-penting dalam sejarah kita.

Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjoang, untuk kemerdekaan tanah air kita bahkan telah beratus-ratus tahun!

Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita.

Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-hentinya.

Di dalam jaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka, tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga sendiri, tetapi kita percaya kepada kekuatan sendiri.

Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil sikap nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya.

Maka kami, tadi malah telah mengadakan musyawarat dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.

Saudara-saudara!

Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami:

PROKLAMASI

KAMI BANGSA INDONESIA DENGAN INI MENYATAKN KEMERDEKAAN INDONESIA.

HAL-HAL YANG MENGENAI PEMINDAHAN KEKUASAAN DAN LAIN-LAIN, DISELENGGARAKAN DENGAN CARA SEKSAMA DAN DALAM TEMPO SESINGKAT-SINGKATNYA.

JAKARTA, 17 AGUSTUS 1945

ATAS NAMA BANGSA INDONESIA

SUKARNO – HATTA

Demikianlah saudara-saudara!

Kita sekarang telah merdeka!

Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita!

Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia – merdeka kekal dan abadi. Insyaallah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu! (dikutip dr tulisan Bologer ICHSAN)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun