Mohon tunggu...
Sabrul Jamil
Sabrul Jamil Mohon Tunggu... Programmer - Seorang suami, dan ayah dari empat orang anak

Seorang ayah dari 4 anak, yang hobi mencermati dunia pendidikan dan keluarga. Blog pribadi http://sabruljamil.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Salam Melati kepada Cempaka

23 November 2016   07:33 Diperbarui: 23 November 2016   09:01 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kubuka jendela pagi. Aroma harum dan segar bunga Cempaka menerobos masuk dengan suka cita. Lamat-lamat seperti kudengar ia menyapa, kebaikan-kebaikan apa yang engkau rencanakan hari ini? Cempaka tetaplah pada misinya, menebarkan keharuman kepada siapa saja yg beruntung melintas di sekitarnya.

Ingin kuucapkan terima kasih kepada Cempaka yg menebar harumnya. Namun ia menunjuk angin yg berjasa. Ingin kusapa angin dan kuucapkan pujianku, tapi ia telah berlalu. Kutatap rumput yg diam merunduk, dan kutangkap isyarat tasbih kepada Yang Maha Kuasa.

Dan kepada kumbang yg melintas di depannya, berkatalah dedauanan melati. Sampaikan salamku kepada Cempaka. Pada saatnya nanti, aku pun kan kembali berbunga. Saat rinai hujan semakin berkurang, dan mentari semakin acap bersinar. Kan kutebar harumku pada siapa saja.

Dan kepadamu sahabatku, kubisikkan suatu rahasia. Harumku memang sepanjang hari. Namun puncak aromaku adalah pada sepertiga malam terakhir. Dan akan bertahan hingga fajar menjelang.

Kumbang pun mengerti. Dan ia balas bercerita tentang sahabatnya kaum ulat. Mereka kini mesu diri, mengabaikan kejadian apa pun di semesta. Kumbang berujar dengan berbinar, bahwa tak lama lagi akan bermunculan makhluk-makhluk cantik, berkeliaran, memanjakan mata siapapun yang memandang.

Dan cempaka yang pagi ini berguguran di atas tanah, mereka terbaring dengan senyum. Tak ada tangis, mungkin haru. Yang ada hanya keridhoan dari hamba, yang telah tuntas menunaikan tugas penghambaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun