Mohon tunggu...
Sjahrir Hannanu
Sjahrir Hannanu Mohon Tunggu... -

Seorang yang suka mengamati dan merenungkan kejadian yang ada disekeliling kita

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Reformator… Jangan Pernah Lengah Mengawal Negerimu

18 September 2014   18:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:19 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya selalu merasa aneh dan tak suka ketika setiap dilakukan Pemilihan Umum, untuk dianjurkan tidak dengan harus memilih orang-orang partai politik.

Sejak jaman dahulu kala, ketika Golkar begitu berpengaruh memaksa PNS untuk menjadi anggota Golkar sayapun selalu merobek formulir isian padahal ancamannya adalah dikeluarkan dari PNS. Begitulah di jaman dahulu Golkar yang disebut bukan partai politik melakukan praktek hingga menguasai Indonesia begitu lamanya. Tapi kini Golkar adalah partai politik dan tidak lagi memaksa kita menjadi anggotanya.

Tapi kesalahan Golkar itu telah saya maafkan. Hingga kini saya tak mau masuk partai politik apapun. Saya tidak suka partai politik.

Didalam benak saya ini, ada gejolak dan ada keinginan untuk merdeka dari menganut salah satu partai. Ketika didalam pencalonan presiden mulai diwacanakan mengakomodasi kalangan Profesional tanpa harus menggunakan kendaraan partai politik, seperti saya melihat cahaya cerah tentang masa depan Indonesia yang lebih baik. Walaupun begitu sengitnya serangan untuk memblokade pemikiran ini, saya senang sekali melihat generasi muda dan pembaharu telah mulai bergerak memperbaiki Indonesia dari orang-orang banyak orang yang “pintar” berbicara, tak takut ada dosa, halal-hulul-hilul semua disikat.

Kadang-kadang saya berfikir mereka ini kebanyakan sudah lupa bahwa ia akan mempertanggung jawabkan tingkah-lakunya di hari-kemudian dengan ancaman siksa yang amat-sangat. Rasa takutnya tak ada. Berani benar orang-orang seperti ini.

Nah… terbayanglah olehku satu impian, akan adakah nanti kelompok yang tanpa partai ini bisa dianggap satu dan kemudian memiliki juga suara disetiap Pemilu yang akan datang ?? Bukankah kita yang tak berpartai ini juga adalah sebagian dan jumlahnya cukup besar untuk menentukan pilihan ?? Saya kira kalau yang mencadi “Calon” juga sudah ada dari golongan non partai, maka pemilihnyapun harus ada dengan nama “Golongan Non Partai” itu. Singkatkan saja dengan GNP.

Bukankah telah banyak kita dengar agar mereka yang terpilih menjadi “Anggota DPR atau Pejabat” dianjurkan agar sebaiknya meletakkan statusnya sebagai anggota partai demi keberpihakannya kepada rakyat, dan menjadi rakyat sejati  ?

Hanya kepada mereka yang lurus, yang tak “pandai” berbicara itulah harapan ini harus diberikan, karena sampai di tangan KPKpun mereka masih vocal dan bisa tersenyum.

Bangga rasanya memiliki KPK tetapi pilu dan miris melihat tangkapan demi tangkapan diseret ke meja hijau… dan sebagian lagi ingin KPK bubar.

Anak Muda Reformator… jangan pernah lengah mengawal negerimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun