Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - siwo pusat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

warga depok paling pinggir, suka menulis apa saja, yang penting bisa bermanfaat untuk orang banyak. Email: suryansyah_sur@yahoo.com, siwopusat2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Papsky, Aing Jadi Relawan Vaksin!

19 Juli 2021   06:59 Diperbarui: 19 Juli 2021   10:51 4305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zahra (kanan) mencari pengalaman sebagai relawan vaksin. foto dok pribadi.

ZAHRA girang bukan main. Dia akan divaksinasi. Dari kampusnya, Akper Fatmawati, Jakarta. Vaksinnya: AstraZeneca.

"Aing (saya) besok mau vaksin di kampus. Nanti Aing dapat sertifikat vaksin. Keren kan. Doain ya Papsky supaya lancar. Amiin," kata Zahra tiga minggu lalu.

Papsky - begitu Zahra-- memanggil saya. Maksudnya adalah papa. Kakak dan adiknya ikutan panggil papsky. Bahkan, istri saya ketularan. 

Begitulah anak zamam now. Penuh dengan istilah. Entah dari mana istilah itu didapat.

Saya tak keberatan dipanggil Papsky. Setidaknya untuk keakraban antara anak dan orang tua. Selama istilah itu masih terbilang wajar. Biar saya juga tidak tertelan zaman. Hmmmm....

Zahra berusia 20 tahun. Putri kedua saya. Kuliah di Akademi Perawat Fatmawati. Saat ini memasuki semester akhir. Cita-citanya mau jadi perawat. Kemauannya sendiri.

Di awal semester dia sempat down. Kuliahnya katanya berat. Banyak hapalan. Berangkat pagi, pulang malam. Nyaris tak ada libur. Hari-hari disesaki tugas.

"Papsky... Aing berhenti kuliah ya. Mau kerja aja, stres tugasnya menumpuk. Bayangin, sabtu-minggu aja harus kerjaain tugas. Bete banget dah," keluhnya.

Saya mencoba besarkan hatinya. Memompa semangatnya. Orang sukses itu tidak jatuh dari langit. Semua ada proses. Pelan tapi pasti. Bersakit-sakit dulu. Hasilnya nanti. Tidak hari ini. Tidak besok, lusa atau bulan depan. Tunggu waktunya, semua akan indah.

"Hanya pendidikan yang bisa menyelamatkan masa depan. Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil," begitu saya bilang.

Zahra terdiam sejenak. Mungkin merenung. Tak lama berselang dia bilang: "Asiap. Kalau Aing jadi perawat, Papsky bangga juga ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun