Tanah Biru Inggris menangis. Wembley terluka gagal juara Euro 2020. Hati Bukayo Saka, Jadon Sancho, dan Marcus Rashford lebih dalam tersayat. Ketiganya gagal sebagai eksekutor 12 pas.
Italia membuat Inggris patah hati. Gli Azzurri mengangkat trofi Euro 2020 ke langit tinggi. Skuat Roberto Mancini taklukkan 'Tiga Singa' di kandangnya lewat drama adu penalti 3-2 (1-1).
Luke Shaw memberi Inggris keunggulan di menit kedua. Leonardo Bonucci menyamakan kedudukan di babak kedua. Pertandingan berlari ke perpanjangan waktu. Tetapi tidak ada yang mampu menambah gol.
Gianluigi Donnarumma melakukan penyelamatan penting melalui adu penalti dari Bukayo Saka untuk memenangkan gelar bagi Italia.
"Sepak bola adalah permainan yang kejam dan kejam. Anak-anak itu telah tampil heroik selama sebulan, sangat disayangkan bahwa harus menghadapi situasi seperti ini," kata mantan striker Inggris Alan Shearer kepada BBC.
Saka mengangkat tangannya untuk mengambil penalti The Three Lions setelah penampilan heroik dari pemain dan timnya.
Namun Gianluigi Donnarumma memblok tendangan penalti Saka. Sebelumnya, kiper Italia itu juga mementahkan sepakan Jadon Sancho. Tongkrongannya juga membuat tendangan Marcus Rashford membentur tiang.
Segera setelah penaltinya, Saka dipeluk oleh rekan setimnya Kalvin Phillips dan Luke Shaw saat ia menangis.
Gareth Southgate juga menghibur anak muda Arsenal itu bersama Sancho dan Rashford.
Manajer telah berbicara secara terbuka dan jujur tentang comeback-nya sendiri dari absen dalam adu penalti semifinal Euro 96.
Pemain yang tampil lebih sedikit selama turnamen namun dikreditkan sebagai tokoh kunci ruang ganti membawa Saka di bawah sayap mereka, termasuk Conor Coady, Dominic Calvert-Lewin, Ben White dan Ben Chilwell.