Dari salah satu titik terendah dalam sejarah, Azzurri kembali dalam performa bagus.
Italia telah membalikkan keadaan. Gli Azzurri tak terkalahkan dipoles Roberto Mancini. Tiket putaran final Euro 2020 dikantongi setelah merajai Grup J dengan sapu bersih 10 kemenangan.
Sekarang mereka akan berusaha untuk memperkuat kebangkitan itu dengan kinerja yang mengesankan di turnamen yang tertunda musim panas ini.
Jangan berharap mereka akan duduk manis lagi. Skuat biru ini akan berusaha mengambil inisiatif di setiap pertandingan.
Azzurri akan memiliki banyak pengalaman di lini belakang dengan Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini yang akan memainkan turnamen internasional terakhirnya saat ia memasuki musim terakhirnya sebagai pesepakbola.
Alessandro Florenzi menjalani musim yang positif di PSG, sementara Emerson Palmieri baru saja memenangkan Liga Champions bersama Chelsea meski tidak menjadi starter reguler di bawah Thomas Tuchel.
Roberto Mancini mungkin memiliki salah satu lini tengah paling menarik di turnamen dengan pemain seperti Jorginho, Nicol Barella dan Marco Verratti.
Gelandang PSG, bagaimanapun, bisa melewatkan dua pertandingan pembukaan musim ini karena masalah otot. Sementara Stefano Sensi mengalami cedera pada tahap awal kamp pelatihan pra-Euro dan digantikan oleh Matteo Pessina.
Entah pemain Atalanta atau Lorenzo Pellegrini dari Roma dapat menggantikan Verratti jika gagal pulih tepat waktu untuk pertandingan pertama turnamen di Roma pada Jumat 11 Juni.
Azzurri tidak terkalahkan dalam 27 pertandingan terakhir. Hanya rezim Vittorio Pozzo yang memiliki rekor lebih baik. Tidak tersentuh dalam 30 pertandingan.
Namun, pasukan Mancini juga telah memenangkan 18 pertandingan terakhir berturut-turut dan tampaknya menjadi salah satu tim paling solid di kompetisi ini.
Bahkan Jos Mourinho memuji Azzurri. Dia mengatakan tidak melihat titik lemah dalam skuad. The Special One mengharapkan pasukan Mancini mencapai semifinal.