Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - siwo pusat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

warga depok paling pinggir, suka menulis apa saja, yang penting bisa bermanfaat untuk orang banyak. Email: suryansyah_sur@yahoo.com, siwopusat2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

PON Papua, Blessing tapi Bisa Bikin Pusing

8 Juni 2021   14:40 Diperbarui: 8 Juni 2021   14:51 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan lupa semangat awal yang digelorakan melalui PON adalah memupuk persaudaraan, persatuan untuk membangun karakter bangsa melalui olahraga.

Tapi, muatan itu tampaknya sudah ternoda. Bonus ratusan juta rupiah telah membutakan insan olahraga. Tradisi jual beli atlet antar daerah disadari atau tidak telah merusak peradaban olahraga.

Tak heran jika sebagian besar atlet SEA Games tampil di PON juga. Bahkan PON dijadikan gengsi daerah. Sejatinya daerah harus legowo. Harus bisa memilah mana atletnya untuk PON dan SEA Games. Sejatinya PON dan SEA Games bukan puncak prestasi. Keduanya hanya jenjang sasaran antara menuju Asian Games dan Olimpiade.

Jadi disini Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) harus tegas. Kembalikan PON pada marwahnya. Atlet Pelatnas SEA Games 2021 dilarang tampil di PON.

SEA Games Hanoi, Vietnam mustahil dimundurkan ke tahun genap. Itu jutsru akan menjadi mata rantai masalah baru. Karena tahun 2022 ada Asian Games yang menunggu di Cina.

Olahraga sejatinya mengandung nilai-nilai tertentu yang bisa menyumbangkan konstruksi dan budaya dalam masyarakat. Manusia pada dasarnya adalah "Homo Ludens" menurut J. Huizinga. Manusia memiliki sifat dasar untuk bermain dan olahraga sebagai permainan memiliki karakteristik terbebas.

Secara fungsional olahraga memiliki peran untuk menyehatkan tubuh. Pada sisi sosial berperan dalam menanamkan nilai-nilai dan norma kehidupan yang patut untuk direnungkan dan diterapkan. Lebih jauh lagi olahraga bahkan dapat menunjukkan karakter dan identitas sebuah bangsa.

Jadi pengunduran PON Papua sebenarnya blessing. Tapi, bisa bikin pusing jika tidak disikapi dengan bijak dan tegas.

Jadikanlah PON Papua 2021 sebagai drama yang mempesona. Yang membuat bangga olahraga Indonesia dan penikmatnya menangis bahagia.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun