Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seribu Candi Untukmu

28 Januari 2016   23:24 Diperbarui: 7 Februari 2016   23:17 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

Tlah kubangun seribu candi untukmu, Jonggrang.

Bukan 999.

Lalu mengapa tega kau bunyikan alu dan lumpang sehingga ayam jago berkukuruyuk memanggil matahari untuk bangun lebih dini?

Lalu mengapa tega kau damu api di senthir-senthir sehingga matahari bergegas memberikan sinar paginya lebih awal dari biasanya?

Lalu mengapa tega kau jerang air panas hingga didihnya mengundang orang-orang mencari kehangatan sekeliling pawon kayu

Lalu mengapa tega kau menyapu lantai dengan sapu kelud hingga debu-debu beterbangan melewati pintu dan mengajak angin menarikan gerakan sapaan pagi bagi burung-burung gereja di sarangnya di daham pohon mangga

Padahal aku bukan lagi Bandung Bondowoso yang hanya sanggup rampungkan 999 candi dari seribu yang kau minta

Keterlaluan kau, Jonggrang.

Padahal jala nelayan pinggir kali payau masih terrendam di dalam air yang riaknya tenang menuju pesisir laut Jawa

Kali ini, tak 'kan kukutuk ragamu untuk jadi arca.

Tak perlu 

Kini saatnya

Kukutuk hatimu 

:Tak kan bisa mencinta

 

 

@Episode baru Bandung Bondowoso.

Hasanudin, 28/1/2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun