Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Miniatur Puzzle Uang Raksasa

18 Januari 2016   00:35 Diperbarui: 18 Januari 2016   09:20 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Miniatur Puzzle Uang Raksasa dalam bentuk souvenir note yang unik di atas meja marmer"][/caption]

Masih ingat dengan Puzzle Uang Raksasa yang hadir di salah satu sisi Jalan Thamrin saat Car Free Day beberapa bulan lalu saat Pembukaan Porseni BUMN? Sebagian orang pasti mengingatnya dengan baik. Sebuah puzzle besar, seukuran 3,5 m x 1,5 m, yang pemasangan puzzle-nya dilakukan oleh Pasukan 20 putra-putri berbadan tegap dan gagah, dengan dua keping puzzle terakhir dipasang oleh Dirut Peruri, Pak Prasetio dan Menteri BUMN, Ibu Rini M. Soemarno. Momentum yang mengundang keceriaan dan efek "Wow" bagi masyarakat yang bergabung dalam Car Free Day hari itu. Sebuah karya seni yang dilahirkan dari perusahaan pencetak uang Rupiah satu-satunya di Indonesia. Tak diragukan lagi, keahlian para desainer Peruri dalam mewujudkan ide-ide cemerlang Bank Indonesia yang mengangkat keharuman Indonesia dalam simbol-simbol di uang. Demikian juga keindahan dan pesona Indonesia dalam bentuk karya seni grafis pada lembar-lembar halaman paspor RI yang pengedarannya menjadi tanggung jawab Kementerian Hukum dan HAM c.q. Ditjen Imigrasi.

[caption caption="Direksi Peruri berfoto di depan puzzle raksasa. Dari kiri ke kanan, Direktur SDM & Umum (Noor SDK Devi), Direktur Utama (Prasetio), Direktur Keuangan (Antonius), Direktur Teknik & Produksi (Subandrio), Direktur Pemasaran (Atje M. Darjan)"]

[/caption]

[caption caption="Seusai street art performance. Penulis berpose dengan Pasukan 20."]

[/caption]

Ya, dalam puzzle uang raksasa itu, sesuatu yang lebih modern lahir dengan sempurna. Sebuah lukisan bergenre WPAP digarap dengan manis oleh tim desainer Peruri. Wedha's Pop Art Portrait dengan mengusung wajah kharismatik yang penuh kesahajaan Bu Rini. Jadilah sebuah tampianl eksotis di karya indah yang pengerjaannya sungguh penuh upaya besar. Perlu sebuah truk box tertutup untuk mengangkutnya dari Peruri Karawang menuju Peruri Jakarta, dan dilanjutkan dengan kawalan khusus saat mengantarnya ke Jalan Thamrin di titik mana Peruri mendapatkan lokasi street art performance. 

Nah, langkah berikutnya. Sebagai sebuah percetakan dengan kemampuan khusus dan penjaminan keamanan unggul, Peruri juga harus mampu berkabar kepada dunia, tentang keahliannya, kompetensinya. Beberapa produk yang bertujuan untuk hal tersebut telah lahir dari sebuah teamwork yang baik di Peruri. Produk tersebut dinamakan 'souvenir notes'. Seperti halnya percetakan uang lain di dunia ini, Peruri juga membuat souvenir notes untuk menunjukkan kemampuan dalam mengaplikasikan desain, teknik cetak dan unsur-unsur pengaman untuk uang. Tersebutlah souvenir notes seri Harimau, seri Affandi, dan Seri Penari Bali (The Beauty of Indonesia). 

[caption caption="Di atas meja marmer bundar"]

[/caption]

Sebagai langkah untuk mengabadikan momentum Porseni BUMN ini, sebuah souvenir note pun diciptakan. Dicetak dengan teknik cetak offset dan intaglio, hadirlah souvenir note unik ini. Sebuah souvenir note yang langka, dalam jumlah sangat terbatas tentu saja. Kini terpajang denga cantik di Kementerian BUMN. Sebuah kebanggaan bagi Peruri, tentu saja, yang merupakan satu dari 119 BUMN dalam naungan koordinasi Kementerian BUMN dan terkategorikan di dalam Kedeputian Pertambangan, Industri Strategis dan Media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun