Apa yang kau lakukan jika melihat mendung sebelum hujan, Kawan?
a. Tetap ambil kunci mobil, berjalan ke tujuan, hanya saja persiapkan semuanya dengan lebih lengkap untuk Si Hujan: jaket penghangat tubuh, sepatu boot anti air, payung, air minum dan cemilan antisipasi macet, switch dengan pakaian yang praktis untuk gerak cepat berjingkat-jingkat di jalanan bergenang air setiba di tujuan. Mampir ke SPBU, isi e-uang untuk bayar tol. Siapkan senyum dan peluk yang lebih hangat dari biasanya, karena atmosfir dan hidrogen dioksida membuat suasana jadi lebih dingin dari biasanya.
b. Urungkan perjalanan. Simpan kunci mobil kembali. Duduk manis di dekat jendela, siapkan laptop dan pasang earplug. Seduh teh panas manis di mug kesayangan. Telinga siap untuk lagu-lagu favorit dan mata siap menatap hujan yang turun dengan aneka cerita. Hidung, siap dengan aroma tanah basah. Jari-jari tangan kiri posisi kuda-kuda di aksara 'asdf', dan jari-jari tangan kanan posisi kuda-kuda di aksara 'jkkl;', siap mencumbu semua huruf diatas keyboard laptop. Mungkin puisi, atau prosa, atau penelitian ilmiah di tempat kerja, atau siaran pers untuk acara besar korporasi, atau belajar dari youtube dari banyak tutorial, atau entah apa. Kaki selonjoran santai di kursi yang ditarik mepet dekat jendela.
c. Tetap pada rencana semula. Ke tujuan, apa adanya. Seolah-olah, hujan tak ada.Â
Mendung, adalah kumpulan titik-titik air yang saking beratnya, maka dari jauh, memberikan efek visual warna kelabu. Dan hujan, adalah titik-titik air yang jatuh dari ketinggian, dan sesungguhnya, ia berwujud jernih dan bening, sebelum menyentuh apapun senyawa kimia dalam perjalanan menuju tanah.Â
Semangat Pagi!
Selamat Menjelang 2017!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H