Tiba-tiba teringat akan deretan pohon karet yang berjajar rapi, di wilayah utara kota Jepara menuju kota Pati yang melalui kota Tayu. Hutan Karet di musim entah apa, dimana seluruh daunnya berwarna merah oranye di tepi kiri kanan sepanjang jalan. Diterpa angin, daunnya beterbangan. Rasanya, saat itu, saya merasa bukan di Jepara. Namun di tempat lain di dunia ini yang sering kusebut sebagai: luar negeri. Mungkin maksudku adalah di Eropa saat musim gugur.
Pohon karet. Pohon yang rela dilukai tubuhnya dengan sayatan melingkar demi mendapatkan getah untuk kebutuhan makhluk lain bernama manusia, ternyata masih juga menyajikan lukisan alam yang sangat indah yang bagi sebagian orang adalah pengingat atas Keagungan-Nya.
Dalam hidup, terkadang kita terluka: oleh orang lain atau oleh pikiran kita sendiri. Sengaja ataupun tidak sengaja. Semoga "luka" itu menghasilkan "getah" yang bermanfaat untuk jiwa-jiwa yang lain. Dan rangkaian "daun gugur" pada saatnya nanti menjadi indah dikenang jaman.
Selamat pagi yang agak kesiangan, Kawan. Senang sekali menemuimu di Kamis pagi, 15 Oktober 2015, pukul 08.14 WIB ini. Selamat beraktivitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H