Di awal pengajian, Habib Zen (Habib Ahmad Zaenal Abidin Al Jufri) sebagai tuan rumah dari Majelis Al Anwar Suwawal, Mlonggo, Jepara, mengungkapkan tentang kesetiaan para jamaah yang teguh bertahan dan tidak meninggalkan tempat demi menunggu kedatangan Gus Iqdam, "Puniko jamaah nenggo njenengan sak rawuhe, Gus."
Pendakwah muda dari Blitar ini menceritakan bahwa setidaknya ada 3 tempat yang ia kunjungi sebelum ke desa Suwawal, Mlonggo Jepara, yaitu Pengajian di Kendal; sowan ke makam Kyai Dimyati Rois Kaliwungu Kendal, dan pengajian di wilayah Bumiharjo, Keling Jepara. Setidaknya dalam sekali jalan dari Blitar hingga Suwawal Jepara, rombongan Gus Iqdam telah menempuh jarak 549 km.
 "Kulo nyuwun pangapunten keranten kulo sonten wau ten Kendhal, mantun niku bakdo Maghrib sowan Kyai Dimyati Rois. Trus mantun niku sudah dicepatkan patwal mpun dobel wer-wer-wer. Masya Allah. Dugi yang pertama Jeporo, dugi daerah pundi wau nggih?, Bumiharjo, niku nggih ruame. Teng Keling, teng mriku niku sudah nyampek jam 11 (malam). Waduh ini, saya punya dosa besar ini, untuk tiyang daerah mana ini? Daerah Suwawal".Â
Muhammad Iqdam Kholid sempat menceritakan bahwa jamaah di Kendal mulai menunggu sejak jam 12 siang dan diguyur hujan sekitar jam 3 sore dan masih bertahan. Ternyata di Jepara pun Gus Iqdam menyaksikan kesetiaan dan ketulusan jamaah tidak kalah tulusnya dari jamaah Kendal.
"Kulo wau teng Kendal niku matur, itu tadi mulai nunggu saya itu jam 12 siang. Setelah itu jam 3 diguyur hujan, jamaah bertahan. Nggak pulang. Trus saya bilang ke orang Kendal, nek pengen nggolek wong tulus (iku) wong Kendal. Ternyata gak kalah karo wong Kendal yang tulus, wong Jeporo yo tulus kabeh. Lha niki pengajian termalam ini. Pengajian dimulai hampir setengah satu (dini hari). Kiro-kiro lanjut nopo mboten? Masya Allah."
Pimpinan Sabilu Taubah  menggambarkan para jamaahnya, "Ora tuwo, ora enom, ora rondo, ora prawan. Enek sing ning ngisor uwit. Enek sing, biyuh, ning ngendi-endi, masya Allah. Kulo yakin sing hadlir niki 'ahlil ilmi wa ahlil khoir'. Bakale slamet ndonya akhirot. Masya Allah."
Gus Iqdam menyampaikan bahwa kali ini adalah pengajian termalam selama yang pernah dijalaninya selama ini.
"Pengajian termalam ini. Pengajian termalam. Luar biasa. Tapi saya yakin, panjenengan semua pulang dari sini nanti tidak akan membawa hal yang sia-sia. Tidak. Insya Allah akan membawa penuh dengan barokah. Ya Allah, kulo ngapunten, Bib, telat niki. Ngapunten ingkang kathah. Solotigo hadir, Tuban hadir, Ya Allah. Wah niko Rembang, Emak-emak nopo kae?" sapa Gus Iqdam kepada para jamaah yang tumpah ruah memenuhi lokasi pengajian.
A. Nikmat Tiga Sifat MahmudahÂ
Dalam pengajian dengan pendakwah Gus Iqdam yang memecahkan rekor termalam ini, Gus Iqdam menyampaikan tentang nikmat tiga sifat mahmudah yang diberikan oleh Allah SWT. Tiga sifat mahmudah tersebut adalah:
Â
(1) Diberikan oleh Allah SWT kekayaan yang bukan harta;