Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rejekine Luber Teko Omahe Tangga-Tanggane

1 Desember 2023   16:41 Diperbarui: 3 Desember 2023   19:29 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Youtuber Gus Iqdam Official

Kalimat pada judul tulisan ini adalah kalimat dalam bahasa Jawa yang artinya 'rejekinya berlimpah ruah hingga menjalar & menular ke rumah tetangga-tetangganya'. Wah, terbayang betapa indah dan menyenangkannya ya bilamana hal itu terjadi. Akan terasa sekali kedamaian dan keindahan hidup bertetangga yang saling mendoakan dalam kebaikan.

Kalimat itu diucapkan pada Jumat malam, 30 November 2023 oleh seorang pendakwah muda berusia 30 tahun yang memanfaatkan media sosial untuk men-syiar-kan dakwahnya. Beberapa platform media sosial berisi kegiatan dakwahnya yaitu kanal Youtube (dengan pengikut 706 ribu subscriber), akun IG (dengan followers 852 ribu), dan akun TikTok (dengan 605,1 ribu followers). Dalam kegiatan dakwahnya, pendakwah muda tersebut menggunakan Bahasa Jawa, namun juga seringkali diselingi dengan kalimat-kalimat dalam Bahasa Indonesia.

Penggunaan Bahasa Jawa ini disesuaikan dengan keberadaan majelis taklimnya yang berlokasi di Blitar, Jawa Timur. Selain itu, menurut hemat penulis, penggunaan Bahasa Jawa ini adalah sebagai sebuah upaya public speaking yang efektif disesuaikan dengan audience (baca: jamaahnya). Meskipun sebagian besar dakwahnya menggunakan Bahasa Jawa, namun cakupan wilayah jamaah atau para penyimak dakwah tersebar di seluruh nusantara, termasuk kota-kota di luar Jawa. Bahkan keberadaan jamaahnya ada juga di beberapa tempat di manca negara, diantaranya Malaysia, Taiwan, Hongkong, Makau dan Jepang. Jumlah jamaahnya sangat banyak (sebuah sumber menuliskan lebih dari 60.000 orang) dan berasal dari berbagai kalangan.      

Pendakwah muda itu adalah Muhammad Iqdam Kholid, atau lebih dikenal dengan sapaan Gus Iqdam. Gus adalah sebutan/gelar penghormatan bagi putra/keturunan laki-laki dari seorang Kyai di Jawa.

Bertempat di Majelis Taklim Sabilu Taubah, Pondok Pesantren Mambaul Hikam II, Karanggayam Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Rutinan Malam Jumat hari itu, Gus Iqdam menggarisbawahi sebuah amalan yang berasal dari Syaikhona Kholil Bangkalan (Mbah Kholil Bangkalan), yang diijazahkan oleh cicit (canggah)-nya kepada para peserta pengajian di penghujung November 2023 itu.

Pada malam itu hadir dua orang canggah (cicit) dari Mbah Kholil Bangkalan, yaitu Muhammad Ismael Al Kholili dan Abdullah Zubair. Kedua canggah tersebut dikenal dengan sapaan masing-masing Lora Ismael Al Kholili dan Lora Abdullah Zubair. Lora adalah sebutan penghormatan di Madura untuk putra/keturunan laki-laki dari seorang kyai besar, yang memiliki atau mengasuh pondok  pesantren.

Gus Iqdam menyampaikan bahwasanya Syaikhona Kholil Bangkalan (K.H. Muhammad Kholil bin Abdul Lathif al-Bangkalani al-Maduri al-Jawi) merupakan sosok waliyullah dan gurunya para kyai di nusantara, pulau Jawa pada khususnya. Syaikhona Kholil adalah ulama besar yang berperan penting dalam melawan kolonialisme Belanda. Beliau memiliki caranya sendiri dalam melakukan perlawanan kepada penjajah. Cara utama yang dilakukannya adalah melalui bidang pendidikan, yaitu dengan menyiapkan pemimpin berilmu, berwawasan tangguh, dan berintegritas tinggi baik kepada agama maupun bangsa. Oleh karena itu, Syaikhona Kholil merupakan Guru Para Pahlawan Nasional. Salah satu murid beliau adalah K.H. M. Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama, pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.

Syaikhona Kholil Bangkalan lahir pada tahun 1820 dan wafat pada 1925 (sumber: Republika). Ulama kharismatik ini dikenal memiliki banyak karomah. Salah satu karomah beliau ini diceritakan bahwa beliau pernah ditahan oleh penjajah Belanda karena dituduh melindungi beberapa orang yang terlibat perlawanan terhadap kolonial Belanda di pondok pesantrennya. Ketika Belanda mengetahuinya, Syaikhona Kholil ditangkap dengan harapan para pejuang kemerdekaan Indonesia menyerahkan diri. Namun, ternyata justru penangkapan Syaikhona Kholil ini membuat para penjajah pusing dan kewalahan karena terjadi hal-hal yang tidak bisa mereka mengerti. Salah satunya adalah pintu penjara tempat Syaikhona Kholil tidak bisa dikunci, sehingga penjajah Belanda harus berjaga seharian penuh supaya para tahanan tidak melarikan diri. Hari-hari berikutnya, ribuan orang berdatangan ingin menjenguk Syaikhona Kholil dan membawakannya makanan. Bahkan banyak diantara mereka yang meminta untuk ikut ditahan bersama Syaikhona Kholil. Karena kejadian tersebut, pihak Belanda dan sekutunya akhirnya merelakan Syaikhona Kholil untuk dibebaskan.

Pada acara Rutinan Malam Jumat di Blitar tersebut, Muhammad Ismael Al Kholili dipersilakan oleh Gus Iqdam untuk menyampaikan dhawuh-dhawuh-nya untuk para jamaah Sabilu Taubah.

"Ngapunten, Gus, niki kulo kalih Kak Abdullah Zubair, mewakili dari keluarga besar dari Bani Kholil Bangkalan mboten mbeto oleh-oleh nopo-nopo. Ngapunten nyuwun izin badhe maringi amalan damel jamaah. Mungkin saja ada yang mau mengamalkan, nggih. Insya Allah ini amalannya banyak yang semangat mengamalkan. Karena amalan ini dari Syaikhona Kholil Bangkalan untuk melancarkan rejeki. Biasane langsung semangat sedanten," demikian Lora Ismael Al Kholili mengawali.

"Lha niki amalannya sederhana, kami temukan dalam salah satu kitab yang ditulis oleh Syaikhona Kholil Bangkalan. Sampek sak niki ada tulisannya."

"Nyuwun izin kulo, Kak, nyampeaken damel jamaah (Sabilu Taubah)," lanjut Lora Kholili meminta izin kepada kakaknya, Lora Abdullah Zubair yang duduk di deretan sebelah kirinya.

"Niki amalannya sederhana. Panjengan sebelum masuk rumah, baca dua amalan ini. Pertama, njenengan maos 'Assalamu 'alaina wa 'ala ibadilahi shsholihin. Yang kedua, njenengan maos surat Al Ikhlas (atau Qulhu). Berapa kali? Seribu kali."

Jamaah tertawa mendengar guyonan Muhammad Ismael Al Kholili.

"Mboten, mboten, setunggal mawon," ujar Lora meluruskan sambil tertawa.

"Lha niku, istiqomahkan. Ditulis langsung oleh Syaikhona Kholil, beliau menyebutkan, 'disebutkan dalam hadist', kata Beliau, 'barangsiapa yang istiqomah mengamalkan amalan ini setiap masuk rumah, maka rumahnya akan penuh dengan kebaikan dan rejekine akan jembar sampek meluber ning omahe tonggone'. Amin. Allahuma Amin."

"Niki amalan simpel, sederhana, Panjenengan inget-inget terus, istiqomahkan setiap mau masuk rumah. Nggih, niki amalan dari Syaikhona Kholil Bangkalan, lha monggo diamalkan buat Panjenengan yang mau untuk mengamalkan," pungkas Lora.

"Qobiltu ijazah," sahut Gus Iqdam seraya mengingatkan kepada para jamaahnya apabila mendapatkan ijazah amalan untuk mengucapkan kalimat tersebut yang artinya kurang lebih 'saya terima ijazah tersebut'.

Sebelum pembacaan maulid simtud durror, Gus Iqdam menyampaikan terima kasih kepada Lora Ismael dan Lora Abdullah Zubair, karena dengan kehadirannya, Majelis Sabilu Taubah setara dengan menerima kedatangan berkah yang luar biasa dan istimewa. Ayah dari Gus Novel dan suami dari Ning Nilatin Nihayah binti K.H. Thoha Widodo Zaini Munawwir itu mendoakan agar para jamaah bisa istiqomah menjalankan ijazah khusus dari canggah Mbah Kholil Bangkalan dan ijazah tersebut membawa berkah. Dalam kesempatan itu, Gus Iqdam menyampaikan bahwa ia rupanya mengikuti Lora Ismael di akun instagramnya (@ismaelalkholilie, 433K followers) yang penuh dengan pengajaran agama sesuai dengan keahliannya.

Gus Iqdam menekankan kembali bahwa yang paling penting, seperti yang di-dhawuh-kan Lora Ismael Al Kholili: seburuk apa pun diri kita jangan sampai kita tidak punya tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah.

"Kita memang buruk, tapi seburuk apa pun itu, kita harusnya tidak pernah menyerah untuk mencari celah untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT," ujar pendakwah muda dengan tagline Ngaji Ngopi (Ngatur Jiwo, Ngolah Pikir) pada channel Youtubenya Gus Iqdam Official.

___________

  • Ngapunten, Gus, niki kulo kalih Kak Abdulah Zubair mboten mbeto oleh-oleh nopo-nopo: Mohon maaf, Gus, ini saya bersama Kak Abdullah Zubair tidak membawa oleh-oleh apa-apa
  • Ngapunten nyuwun izin badhe maringi amalan damel jamaah: Mohon maaf, mohon izin untuk memberikan amalan untuk para jamaah
  • Biasane: biasanya
  • Sedanten: semua
  • Lha niki: Lha ini
  • Sampek sak niki ada tulisannya: sampai dengan saat ini masih ada tulisan Beliau (Syaikhona Kholil)
  • Nyuwun izin kulo, Kak, nyampeaken damel jamaah (Sabilu Taubah)": Mohon izin saya, Kak, untuk menyampaikan (ijazah) bagi para jamaah
  • Niki amalannya sederhana: ini amalannya sederhana
  • Panjengan sebelum masuk rumah: Anda/engkau sebelum masuk rumah
  • Yang kedua, Njenengan maos : yang kedua, engkau/Anda membaca
  • Guyonan : candaan
  • Mboten, mboten, setunggal mawon: Tidak, tidak. Satu (kali) saja
  • Lha niku: Lha itu
  • Rejekine akan jembar sampek meluber ning omahe tonggone: rejekinya luas hingga luber ke rumah para tetangga
  • Niki amalan simpel, sederhana, Panjenengan inget-inget terus, istiqomahkan:  Ini amakannya simple, sederhana, engkau ingat-ingat terus, istiqomahkan.
  • Nggih, niki amalan dari Syaikhona Kholil Bangkalan, lha monggo diamalkan buat Panjenengan yang mau untuk mengamalkan,": Iya, ini amalan dari Syaikhona Kholil Bangkalan, lha silakan diamalkan buat Anda/engkau yang mau mengamalkan
  • Dhawuh: ucapan/anjuran/perkataan/pesan/perintah
  • Catatan: Kebanyakan Bahasa Jawa yang digunakan adalah Bahasa Jawa Kromo Inggil dan Kromo Madyo (bukan Bahasa Jawa ngoko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun