Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bapak dan Lintang Waluku

13 November 2022   08:08 Diperbarui: 13 November 2022   08:59 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lelaki pertama dalam hidupku yang mengenalkanku
pada Lintang Waluku
: mengajariku tentang akarku,
keluarga petani sederhana
di Pantai Selatan Pulau Jawa

Lelaki pertama yang mengenalkanku
membiasakan bibirku melafalkan ayat Qulhu
: Qulhu Allahu Ahad
: Katakan sesungguhnya Allah itu Maha Tunggal

Lelaki pertama yang mengajakku
berjalan beriringan bersamanya
dengan kaki telanjang menapak bumi
memandangi langit Timur
yang masih menyajikan ekor Lintang Kemukus di Subuh hari
: komet Halley yang 76 tahun sekali
menyapa penduduk bumi

Lelaki pertama yang dengan tangannya sendiri
membimbing jari-jari mungilku
menjalin dua helai janur menyatu
menjadi selongsong ketupat

: helai janur kiri perlambang lingga,
helai janur kanan perlambang yoni,
mengutuh menjadi kehidupan

: menjalin ketupat.
Kupat.
Ngaku lêpat.
Untuk selalu ingat bahwa
manusia itu tempatnya khilaf, lupa, dan salah,
sehingga bersedia meluaskan hati untuk ikhlas memaafkan

Lelaki pertama yang mengenalkanku
pada kosa kata
Dewa Ruci,
Kurusetra,
"Werkudoro/Bimo, Arjuno/Janoko, Puntodewo, Nakulo-Sadewo"

: menjadikanku remaja
yang tadinya mengidolakan Puntadewa
karena kejujurannya,
lalu karena Sang Yudistira itu 'berbohong' tentang Aswatama,
maka idolaku bergeser pada Rsi Bhisma

Bapak
pada diriku mengalir DNA-mu
"bekal"-ku membentuk DIRI menjadi versi terbaik
raga dan jiwa

Peluk jauh, Bapak, dari Putri Pembarepmu
Selamat Hari Ayah Nasional
12 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun