Bambu-bambu itu memanggil-manggilku
Bapak Tua bercelana biru lusuh sobek di bagian saku
bertambal kain seperca
ketika berjalan
Si Bapak mulutnya menganga
sendal jepit mengikuti dengan setia
langit Karawang cerah
humid
gerah
Pikulan berayun-ayun
enam buah keranjang bambu
belum laku
dari Lamaran ke Adiarsa
handuk lusuh
terkalung di leher kukuh
Bambu-bambu itu
Memanggil-manggilku
Langit biru awan putih bergumpal
Bapak Tua masih nanti malam pulangnya
kudengar langit bergumam untuknya
"Semoga Tuhan berikan berkah
di tiap langkahmu"
Radite, 17 Oktober 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI