sebuah danau jernih kehijauan
di kedalaman tenang diam
bentuknya lingkaran
salah satu tepiannya mengaliri sungai yang panjang
berkelok berliku
bermuara jauh ke entah
aku menyelam dalam
bagai Sang Putri Dasar Danau
menari aku menari
kedalaman nan sunyi
bergerak aku bergerak
menyelarasi arus pelan mengalun
laju aku laju
sungai kuikuti dalam kehanyutan
di sungai berbatu-batu, aku muncul ke permukaaan
jernih airnya serupa embun dini hari
rumpun bambu rimbun
batu datar besar serupa altar
cahaya emas seruling
menerangi sungai yang temaram
"untukmu," rimbun Bambu tersenyum dengan tariannya
seruling kencana
sejengkal panjangnya
kupeluk erat dan khidmat
"matur sembah nuwun," ujarku
sepi sekeliling
gemericik air sungai berbatu-batu
seorang perempuan tua melihatku
saat berbisik syahdu, "aku akan menjagamu"
aku memeluk erat seruling itu
perempuan bertapih kain hitam
berbaju kain katun putih
di bahunya selendang hitam terselempang
kakinya telanjang
tubuhnya mungil kecil
rambutnya diikat ke belakang
"Perempuan Baduy Dalam," desis hatiku
ia tersenyum ramah padaku
"akhirnya, seruling itu menemukan Tuannya," ujarnya,
"aku bahagia," lanjutnya