Kulihat sepasang sepatu
di kaki-kakimu yang kokoh
yang dulu selalu telanjang
menjejak tanah
dengan setia
akrab dengan licinnya tanah liat basah Gunung Kendeng
intim dengan embun di rumputan ladang huma
hamparan tanaman padi
lahan kering tanpa genangan air
karib dengan kali-kali berbatu-batu tanpa sabun tanpa deterjen yang bila senja tiba kunang-kunang beterbangan riang
kaki-kaki telanjang yang dulu rajin ke ladang dan leuit
bahkan tetap telanjang menempuh 3 hari ke Jakarta jalan kaki
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!