Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan (5): Jakarta Seusai Hujan

17 Januari 2021   18:50 Diperbarui: 17 Januari 2021   18:53 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Karena bahagia bagiku adalah mampu memenapkan pikir, hati dan jiwa untuk membentuk kalimat dengan kata-kata, mengabarkan padamu tentang matahari jingga, bulan purnama dan kaki mungil balita berlarian di halaman.

Karena bahagia bagiku adalah sanggup memenapkan pikir hati dan jiwa untuk menggoreskan kuas, atau pensil, atau stylus, atau pucuk telunjuk di atas media sketsa dan gambar apapun tentang gadis kecil berponi lurus di pantai berpasir putih dan kerang-kerang hidup yang merambati bukit-bukit pasir, paras rupawan bintang kehidupan, dan wajah-wajah imajinatif dengan segala ekspresi.

Kulihat waktu saling berkejaran tak urai.
Seperti sorot cahaya lalu lintas Jakarta sesuai hujan malam hari.

: kau tau kan, cahaya tak mengenal akhir? ia menembus batas jarak.

Ditulis ulang pada 17 Januari 2021 dari naskah lama 15 Agustus 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun