Di lembar-lembar kertas itu
kulihat para penari
tari bukan sembarang tari
tarian warisan
dari yang datang lebih dahulu
di negeri setara kahyangan
orang-orang mungkin tak peduli
mereka hanya nanar pada angka besar-besar dalam cetakan dengan efek raba
para penari tergambar di atas kertas
kertas bukan sembarang kertas
100% dari serat kapas
tak heran bila ia liat
tak heran bila ia tidak getas
tak heran bila ia lebih tahan
Di lembar-lembar kertas itu
kulihat para penari
tarian adat dari Papua hingga Sumatera
: Topeng Betawi
: Legong
: Gong
: Pakarena
: Gambyong
: Piring
: Tifa
detilnya sungguh mengagumkan
lentik jari
selendang terkembang
tangan menabuh tifa
lekuk lutut di atas gong
lirik tajam mata terbeliak
kibas kipas
seakan semua nyata di hadapan
gending-gending
gamelan
tetabuhan
bunyi perkusif
seakan terdengar mendetak di dada
di lembar-lembar kertas itu
kulihat para penari
tarian jejak leluhur
lestarikan ikatan luhur
segala kisah di atas lontar dan kisah tutur adalah tali jiwa nusantara
berjaga-jaga
di khatulistiwa
maka
tetaplah terjaga
Wahai, Para Penjaga!
11 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H