Maukah kau menemaniku hingga titik?
jangan sekadar melampaui koma dan tanda tanya
jangan cuma sampai pada tanda seru dan titik koma
jangan ragu melalui tanda hubung, tanda kurung, tanda petik, tanda kutip, dan titik dua
pun garis miring
Maukah kau menemaniku hingga titik?
perjalananku bukan pelarian
bukan pula pencapaian
melainkan pencarian
menjalani & menyampaikan
pesan-pesan
hampir pasti tak berkesudahan
bukankah kau sendiri yang bilang: pencarian sejati tak kenal kata berhenti?
ada kalanya badai datang
ada saatnya hanya gelombang
ada waktunya diam berebut peran dengan keheningan
badai memang pasti berlalu
sebagaimana setiap bab dalam satu buku
yang tak pasti adalahÂ
berapa kali badai akan datang
berapa bab dalam satu buku
bahkan berapa buku yang menuliskan seluruh perjalanan
kulihat engkau di situ
matamu menatap tajam
sibuk mencari jawaban
ke dalam mataku
serupa benar engkau dan aku
kita berhadapan di kaca benggala
hey,
siapakah kau sesungguhnya?
dan hey, siapakah aku?
siapakah yang memukul genderang jantungku hingga dentumnya serupa debur samudera?
Jadi, maukah kau menemani-ku hingga titik?
Catatan Penulis:
Sunya: tiada, kosong
Suwung: kosong, hening
Kaca benggala: cermin