Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Matahari Seusai Badai (Doa Setara Makna Nama)

28 Desember 2020   19:53 Diperbarui: 6 Januari 2021   14:35 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wijayanti: kemenangan yang abadi
Ayah meniup ubun-ubunku
seperti dahulu saat aku bayi
demikian seterusnya
hingga aku sebesar ini
saat prahara menerjangku

doa panjang
ia bisikkan
kami berdua menutupnya dengan amin

"13, 14, 15
berpuasalah seperti dulu diajarkan Rasulullah
sebentar lagi purnama
hari ini Soma Pon
tirakatlah seperti dulu Eyang Kakung mengakhiri hari dengan manekung"

sungkem kuhaturkan
elusan di rambutku terasa menghangatkan

Wijayanti: kemenangan yang abadi
Ayah menggenggam tanganku
"Apapun yang terjadi di hidupmu,
terima saja, jalani
pada nama yang Ayah beri
ada doa yang setara makna"

badai pasti ada waktunya usai
matahari pada saatnya menerangi

Soma Pon, 28 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun