"Hibiscus rosasinensis!"
pekikku kegirangan
mereka tumbuh subur jadi tanaman pagar
bunganya banyak
merah merah
Ah! Cikartawana
Kampung Baduy Dalam, tempat tinggal Ayah Armah
di upacara Seba ia mengundangku datang ke Kanekes
Aku tiba disambut sunyi
keheningan yang menyengat
senyap
kami disesap waktu
bayang-bayang hutan menari-nari
sepi
sepi sekali tanah tradisi ini
sepa rasaku
kujumpa tak satupun manusia
bisa jadi mereka semua sedang berladang
di hamparan tanah merah kulihat lukisan
guratan ujung bambu
rumah adat yang indah
entah siapa pelukisnya
mahir sekali ia
presisi
batu peyangga
bilik bambu
tiang kayu
atap dedaunan
tarikan garisnya kuat menindas
aku masih mau memandanginya lama-lama
tapi tanganmu meraih jemariku
sekuntum kembang Sepatu kau selipkan di daun telingaku
"Diajeng, perjalanan kita masih panjang"
Percetakan III, 19 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H