Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Buang Sauh

16 Desember 2020   09:58 Diperbarui: 16 Desember 2020   10:11 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perahu layar/allradar.com

Buang sauh, Kangmas
saatnya berlabuh
layar telah koyak
buritan setengah lapuk

Sini,
kujahitkan layar baru untukmu
kuserutkan kayu terbaik dari ladangku

Biar nanti saat kau harus berlayar kembali, aku bisa melepasmu tidak dengan berat hati

Sini,
kupetikkan Cengkir Gading*
hapus dahagamu
kupetikkan kecapi
kudendangkan lagu tentang pelaut yang rindu pada Ibu dan pasir putih pantai yang menggelitiki buku-buku jari

Buang sauhmu, Kangmas
perjalananmu perlu perhentian
berlabuhlah di telukku
dahiku perlu kecupmu

Parung Mulya, 16 Desember 2020

Catatan penulis:
Cengkir Gading (bahasa Jawa), artinya kelapa muda dari pohon Kelapa Gading, kelapa dengan buah warna kuning emas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun