Tiba-tiba dari kaca jendela Budi melihat bayangan hijau berkelebat. Dan jantung Budi langsung berdentum menangkap firasat buruk. Teriakan-teriakan keras! Dan itu ditujukan pada Budi!Â
"Oh my God!"
Pekik Budi. Dalam hati.
Apa yang terjadi? Budi menghentikan adzan sejenak dengan paras muka terbengong-bengong.
Ternyata Si Pak Hansip dengan seragam dinas hijaunya itu mencoba berkomunikasi dengan Budi. Pak Hansip menunjuk-nunjuk jam tangannya sendiri berkali-kali dengan ekspresi muka tegang. Lalu menunjuk-nunjuk ke jam dinding masjid dimana jarum panjang di angka 12 dan jarum pendek di angka 3.
"Whattt???!
Jadi...
Tadi itu...
Aku adzan untuk sholat apa..?"
Guman Budi dalam hati.
Hmm.. untunglah, Sang Pencipta menganugerahi Budi dengan kemampuan improvisasi super canggih sebagaimana Budi membuat lukisan-lukisan jenaka karikatur yang sering dipesan secara komersial oleh teman-temannya. Maka tak lama kemudian, Budi melantunkan berulang-ulang seruan bahwa sholat itu lebih baik daripada tidur di dini hari yang cukup dingin itu.
Ashsholatu khairu minannaum
Ashsholatu khairu minannaum
Ashsholatu khairu minannauum (~x)