Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Perih Daun di Pagi Hujan

27 September 2017   08:45 Diperbarui: 27 September 2017   08:51 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi hujan

Langit kehilangan biru

Mata air air hujan menderakkan wiper kaca depan kendaraan dengan frekuensi ritmis menyihir kejemuan

Daun-daun tepi jalan menyeringai

Terbebas dari lapisan tebal debu polusi jalanan

Daun-daun tepi jalan menyeringai

Menonton elegi kemacetan dan tubuh-tubuh kuyup manusia berlomba dengan jam tangan melaju menerabas detik-detik 

Daun-daun tepi jalan menyeringai

Perih memendam rindu pada cahaya matahari

Perih menahan diri dari berfotosintesa.

Blok M, 27/9

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun