Pagi hujan
Langit kehilangan biru
Mata air air hujan menderakkan wiper kaca depan kendaraan dengan frekuensi ritmis menyihir kejemuan
Daun-daun tepi jalan menyeringai
Terbebas dari lapisan tebal debu polusi jalanan
Daun-daun tepi jalan menyeringai
Menonton elegi kemacetan dan tubuh-tubuh kuyup manusia berlomba dengan jam tangan melaju menerabas detik-detikÂ
Daun-daun tepi jalan menyeringai
Perih memendam rindu pada cahaya matahari
Perih menahan diri dari berfotosintesa.
Blok M, 27/9
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!