Mohon tunggu...
Siwi Sang
Siwi Sang Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Literasi Desa

Pengelola TBM Umahbukumayuhmaca, penulis buku tafsir sejarah GIRINDRA Pararaja Tumapel Majapahit, dan Pegiat Literasi Desa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kerancuan Sejarah Gajah Mada dan Berdirinya Kerajaan Majapahit dalam Naskah Babad Tanah Jawi Batawi Sentrem

7 Maret 2016   23:28 Diperbarui: 8 Maret 2016   23:52 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Naskah naskah Babad Tanah Jawi termasuk versi Batawi Sentrem terdapat banyak berita atau kisah sejarah yang rancu atau tidak sesuai dengan sumber sumber sejarah lain yang lebih kuat. Misal keberadaan mahapatih Majapahit bernama Gajah Mada.

Dalam Babad Tanah Jawi Batawi Sentrem [versi tembang atau puisi] dan naskah Babad Tanah Jawi versi lain seperti Meinsma [versi gancaran atau prosa], Gajah Mada ditempatkan sebagai mahapatih Majapahit era Brawijaya Pamungkas alias jaman Majapahit ahir, yang mengalami masa keruntuhan Majapahit tahun 1527M. Ini jelas bertentangan dengan sumber sejarah lain yang lebih kuat dan layak kita percaya.

Dalam berbagai sumber sejarah yang lebih kuat misal prasasti atau sumber naskah kakawin Negarakertagama dan Serat Pararaton, Gajah Mada adalah mahapatih Majapahit jaman pemerintahan maharani Tribhuwanatunggadewi  [1329M-1350M] dan masih menjadi mahapatih Majapahit jaman pemerintahan maharaja Sri Rajasanagara dyah Hayam Wuruk [1350M-1389M]. Negarakertagama menulis Gajah Maha dikabarkan wafat tahun 1364M, sedang Serat Pararaton menulis Gajah Mada wafat tahun 1368M.

Itu baru soal perbedaan riwayat mahapatih Gajah Mada. Oleh karena itu, ketika nanti kita membaca Babad Tanah Jawi yang menempatkan Gajah Mada sebagai mahapatih Majapahit era ahir, kita sudah mengerti bahwa itu versi naskah Babad Tanah Jawi.

Soal berdirinya kerajaan Majapahit juga perlu kita cermati betul karena terdapat kerancuan juga. Berdasarkan Babad Tanah Jawi Batawi Sentrem, Majapahit didirikan oleh Raden Susuruh, salah seorang keturunan dari Pajajaran yang tersingkir dan menyingkir ke Jawa Timur. Tetapi Babad Tanah Jawi Batawi Sentrem tidak mengisahkan soal hancurnya kerajaan Singasari oleh serbuan raja Jayakatwang sekitar tahun 1292M. Naskah ini langsung mengisahkan Raden Susuruh mendirikan desa Majapahit dan desa ini tumbuh begitu saja menjadi kerajaan Majapahit. Raden Susuruh pendiri Majapahit tidak diberitakan melakukan perang melawan raja jayakatwang di Daha Kediri. Justru Raden Susuruh berangkat membawa pasukan ke arah barat melakukan ekspedisi perang menaklukkan atau merebut kembali tahta kerajaan Pajajaran. Berita soal berdirinya kerajaan Majapahit yang ditampilkan naskah Babad Tanah Jawi Batawi Sentrem sangat berbeda atau tidak sesuai dengan berita dari sumber sejarah lain yang lebih kuat atau yang lebih layak kita percaya seperti prasasti Kudadu 1294M, kakawin Negarakertagama, Serat Pararaton, dan sumber berita dari Negeri Tiongkok dinasti Yuan soal kedatangan armada tempur Kubilai Khan ke tanah Jawa.

Oleh karena itu, penting kiranya jika naskah Babad tanah Jawi Batawi Sentrem dan versi lain serta naskah naskah turunannya dilakukan tafsir ulang atau pembacaan kritis.

Meski ada banyak hal yang perlu ditafsir ulang, naskah Babad Tanah Jawi versi Batawi Sentrem penting untuk kita baca dan kita kenal, paling tidak sebagai bahan perbandingan ketika kita mengaji sejarah tanah Jawa.

Bagi yang ingin membaca transkrip asli naskah Babad Tanah Jawi Batawi Sentrem, silakan ke sini.

-------

SIWI SANG

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun