Mohon tunggu...
Silvia Rizqi Amalia
Silvia Rizqi Amalia Mohon Tunggu... -

Anak Terakhir dari 10 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Diri Dalam Pengembangan Psikososial Tiga Tahun Pertama

1 Juni 2015   14:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:24 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karakteristik anak memang berbeda-beda, tiap pikiran, tindakan maupun perasaan, mempengaruhi anak untuk beradaptasi dengan yang lain. Hal inilah yang disebut dengan perkembangan psikososial.
Seringkali kita mendengar dan mengucapkan konsep diri dan harga diri. What is this?? What do you know??—langsung saja,, kita simak dibawah ini. Menurut Harter konsep diri adalah gambaran keseluruhan dari kemampuan dan karakter khusus kita. Maksutnya disini adalah bagaimana kita merasakan diri kita. Sedangkan harga diri adalah bagian dari evaluasi diri dan konsep diri. Maksudnya, harga diri pada pertumbuhan kemampuan kognitif anak adalah untuk menggambarkan dan mendevinisikan diri mereka sendiri.
EMOSI
Emosi adalah reaksi terhadap pengalaman yang diimplementasikan dengan perubahan fisiologis dan tingkah laku. Misalnya, rasa marah akan diikuti dengan tindakan melampiaskan kemarahannya. Karakteristik pola reaksi emosional seseorang di mulai dari berkembangnya masa bayi dan merupakan elemen dasar kepribadian. Namun seiring tumbuhnya anak, beberapa respons emosional dapat berubah. Diantara contoh tanda emosi yang ditandai dengan menangis ;
1. Tangisan beritme maksutnya tangisan bertanda lapar
2. Tangisan beritme dimana banyak udara dipaksakan melewati pita suara maksudnya tangisan marah
3. Tangisan tiba-tiba tanpa didahului rintihan yakni tangisan sakit
4. Dan tangisan tanpa menahan nafas panjang, maksutnya tangisan frustasi.
Disisi lain, apakah bayi yang tersenyum berarti menunjukkan bahwa ia senang? Apa yang kelihatannya adalah sebuah emosi, mungkin saja bukan. Pada usia 3 atau 4 bulan bayi lebih banyak tersenyum kepada ibunya dibandingkan kepada perempuan asing yang sama-sama menguatkannya. Pada usia 5 bulan, bayi sudah mulai mengombinasikan senyuman dengan tawaan, hal ini menunjukkan ada serangkaian perubahan yang ditandai dalam macam stimulasi yang ditandai oleh tawaan, contoh: pada pertengahan tahun pertama, bayi akan tertawa pada stimulasi yang melibatkan sentuhan-seperti ketika dikeliti atau ditiup perutnya.
PENGARUH GENDER
Gender merupakan kesadaran yang membedakan bahwa dirinya seorang laki-laki atau perempuan. Gender dipengaruhi dengan pengaruh biologis, yaitu pengaruh terhadap perbedaan jenis kelamin yang terjadi adanya pengaruh dari sikap orang dewasa memperlakukan anak, pengaruh social yang ditandai dengan adanya pengaruh orang tua ( contoh yang diberikan orangtua kepada anak) dan teman sebaya, dan pengaruh kognitif.
POLA ASUH DAN GAYA PENGASUHAN
Posa asuh termasuk pola perilaku yang diterapka pada anak yang bersifat relative konsisten dari waktu kewaktu. Sedangkan menurut Baumrind gaya pengasuh menekankan pada empat jenis cara yakni; Authoritarian Parenting, Authoritave Parenting, Neglectful Parenting,dan Indulgent Parenting.
HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEBAYA
Salah satu aspek perkembangan psikososial adalah adanya interaksi dengan anak lain atau teman sebaya. Berdasarkan hasil studi Youniss dan Smollar dan Mueller menunjukkan betapa perlunya hubungan dengan teman sebaya dan hubungan dengan peer bagi perkembangan anak. (peer- teman setingkat dalam perkembanganm tetapi tidak sama usianya). Adapun fungsi teman sebaya itu sendiri adalah sebagai sumber informasi dan bahan pembanding diluar lingkungan keluarga, serta kemampuan sosialisasi semakin terasa dan pengalaman interaksi dengan teman sebaya ini dapat menghasilkan perkembangan yang positif dan adaptif untuk anak, seperti kemampuan memahami pemikiran, emosi, dan tujuan oranglain.
Semoga bermanfaat …!!! See you next time 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun