Mohon tunggu...
SIVA CHUSNITA
SIVA CHUSNITA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Islam Sultan Agung

Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung, prodi S1 Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka Jika Dibandingkan dengan Kurikulum 2013

15 Juli 2023   09:39 Diperbarui: 15 Juli 2023   09:43 1724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Landasan hukum kurikulum merdeka tertuang dalam Kemendikbudristek No. 56 tahun 2022 tentang pedoman penerapan kurikulum merdeka yang saat ini masih diujicoba oleh sekolah-sekolah sesuai tahapan pembelajaran yang dimaksud. Kurikulum pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dari masa ke masa, perubahan ini secara umum didasarkan atas kebutuhan dan mengakomodir kebutuhan dan perkembangan yang ada (Sapitri, 2022; Herman dan Aisiah, 2022; Prianti, 2022). 

Perubahan kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka bukan disebabkan karena ketidakberhasilan dari implementasi kurikulum 2013 di sekolah,, namun kurikulum merdeka adalah suatu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka pemulihan pendidikan pada saat Pandemi Covid-19 di Indonesia. Setiap kurikulum memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, untuk itu perlu mengkaji kekurangan dan kelebihan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.

Karakteristik utama dalam penerapan kurikulum merdeka adalah dalam pembelajaran proyek yang bertujuan mengembangkan soft skill juga membangun karakter profil pelajar Pancasila pada peserta didik. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang menekankan pada proyek atau kegiatan sebagai inti pembelajaran.. Dalam proses pembelajaran Project Based Learning peserta didik dapat melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, dan sintesis. Model pembelajaran berbasis proyek memiliki keunggulan dan manfaat bagi peserta didik, namun model pembelajaran berbasis proyek ini jarang digunakan oleh guru karena pada pelaksanaannya memerlukan persiapan yang cukup dan membutuhkan waktu yang lama.

Langkah-langkah dalam proses PjBL yang dialami oleh peserta didik bertujuan untuk mencapai kemampuan 4C yaitu keterampilan berpikir kreatif (creative thinking), berkomunikasi (communication), berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving), dan berkolaborasi (collaboration).

Model Project-based Learning memiliki kelebihan, jika dilihat dari cirinya yakni membantu peserta didik merancang proses untuk menentukan sebuah hasil, melatih bertanggung jawab dalam mengelola informasi yang dilakukan pada sebuah proyek yang dan mampu menghasilkan sebuah produk nyata hasil peserta didik itu sendiri yang kemudian dipresentasikan dalam kelas sehingga meningkatkan kemampuan untuk public speaking dan kepercayaan diri dengan menyajikan hasil kerjanya.

Dibalik beberapa kelebihannya, Model Project-based Learning juga memiliki kekurangan yaitu menambah beban tugas dan memakan waktu. Selain itu, dalam proses interaksi memungkinkan adanya ketidakramahan di antara anggota kelompok sehingga dapat menyebabkan pengalaman negatif bagi semua peserta didik (Bashan & Holsblat, 2012). Memungkinkan munculnya kecemasan atau kesulitan ketika harus bekerja sama dengan orang lain bagi anak yang terbiasa individual. Maka dapat diketahui bahwa guru memiliki peran sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran PjBL untuk memberikan rangsangan kepada peserta didik sehingga dapat melakukan proses belajar mandiri, menemukan pemahaman sendiri, dan mengembangkan kreativitas secara kolaboratif.

Karakteristik utama dalam kurikulum 2013 dirancang untuk mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar.

Tujuan Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat Indoesia terutama peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta peradaban dunia.

Kurikulum 2013, guru dituntut siap untuk melaksanakan pendekatan saintifik yaitu proses belajar yang dirancarang agar peserta didik aktif dan inovatif. Dengan melihat lingkungan sekitarnya peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi dan menemukan masalah, merumuskan masalah, mengumpulkan data, memproses data yang ditemukan, menemukan jawaban, dan mengomunikasikan jawaban yang ditemukan. Terdapat lima Langkah pendekatan saintifik yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, mengomunikasikan.

Kurikulum Merdeka ini memberikan kebebasan kepada semua pihak terkait dalam proses belajar mengajar. Pada Kurikulum Merdeka, peserta didik memiliki kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang diinginkan, sesuai bakat dan minatnya masing-masing. Guru juga memiliki kemerdekaan dalam memilih perangkat mengajar yang digunakan.

Terdapat kekurangan dan kelebihan dari setiap kurikulum, sehingga kita tidak bisa memilih salah satu kurikulum yang terbaik. Tetapi kita dapat memberikan saran terhadap pemerintah agar dapat memilih atau bahkan menciptakan kurikulum yang terbaik untuk kemajuan bangsa Indonesia. Pemerintah perlu membuat kebijakan di bidang pendidikan yang lebih matang, sosialisasi yang memadai, dan pelatihan kepada guru dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun