Mohon tunggu...
Asih Widyaningrum
Asih Widyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Agroekoteknologi Universitas Diponegoro

Suka fitopatologi, karawitan, dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Botol Bekas untuk Feromon Trap oleh Mahasiswa KKNT Undip di Kelurahan Tugurejo

5 Februari 2024   17:35 Diperbarui: 5 Februari 2024   17:40 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro di Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang mengusung tema "Pendampingan Kampung Iklim di Kota Semarang". Salah satu fokus pendampingan yang dilakukan yaitu dalam bidang ketahanan pangan dengan melakukan pertanian dalam kota. Pertanian yang dilakukan yaitu menanam tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, terung, bawang merah, dan tanaman lainnya.

Salah satu permasalahan dalam proses budidaya tanaman di Kelurahan Tugurejo adalah adanya hama berupa lalat buah. Lalat buah merupakan hama yang dapat merusak bagian buah tanaman dengan menusuk dan menghisap cairan dalam buah. Gejala yang ditimbulkan akibat serangan lalat buah yaitu buah menguning dan berguguran atau busuk serta sedikit basah. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian untuk mengatasi hama tersebut.

Pengendalian yang dapat dilakukan untuk hama lalat buah yang menyerang tanaman yaitu penggunaan feromon trap dengan memanfaatkan botol plastik bekas. Penggunaan feromon trap adalah sebuah perangkap serangga yang memanfaatkan Methyl eugenol. Methyl eugenol berperan sebagai atraktan yang digunakan untuk menarik lalat buah jantan dengan cara meneteskan larutannya pada kapas.

Perangkap terbuat dari botol plastik yang didapat dari Bank Sampah Mawar Merah yang terdapat di Kelurahan Tugurejo. Cara pembuatan perangkap ini cukup mudah, yaitu siapkan alat dan bahan berupa botol bekas, kapas, benang, dan Methyl eugenol. Botol bekas dilubangi terlebih dahulu, kemudian kapas yang sudah ditali dengan benang dan ditetesi dengan larutan Methyl eugenol dimasukkan. Kapas digantung ke dalam botol dan botol siap digunakan dengan menggantungkannya di area pertanaman. Sosialisasi, pemberian selebaran, dan aplikasi feromon trap di Kelurahan Tugurejo telah dilakukan oleh Asih Widyaningrum pada tanggal 18 Desember 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun