Honorer di Indonesia cukup banyak, saat ini data dari Kementrian Pendayagunaan Apatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB) 1,53 Juta orang. Yang cukup miris adalah nasibnya kini, Pemerintah bisa dibilang lepas tangan.
Oleh: Situr Wijaya
Sebelumnya saya mengucapkan dulu 'Selamat Hari Pendidikan Nasional Tahun 2019'.
Kali ini saya akan berbicara soal guru di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Saya menjumpai langsung salah satu guru honorer bernama Selvianti S.Pdi.
Tahuhkan anda?, suatu yang mengejutkan saya, keluar dari Selvianti, apa lagi kalau bukan soal KESEJAHTERAANGURUHONORER, apa itu?. Gaji honorer tentunya. Tak banyak yang tahu di pusat sana bahwa gaji honorer nilainya cukup mengejutkan saya.
Berapa kah gaji honorer di Sigi, Sulawesi Tengah? kita simak penjelasan guru jebolan Instut Islam Negri (IAIN) Kota Palu ini.
"Menjadi guru merupakan pilihan saya, tidak dapat amal di dunia tapi di akhirat InsyaAllah," kata Selvi.
Saya berbincang panjang dengannya, hanya satu pinta dia kepada Pemerintah RI soal nasib honorer khusnya dirinya sebagai honorer kategori atau K-II.

"Janji 2018 mau diangkat (jadi Pegawai Negeri Sipil), sampai sekarang tidak ada juga. Agak kecewa sih dengan presiden sekarang yang tidak memperhatikan nasib guru honorer," ujarnya dengan nada sedih.
Pada tahun 2014, ia dan dua temannya di SDN 1 Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi pernah ikut tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
"Teman saya lulus karena dia ada orang dalam yang dikenal, saya tidak lulus, saya selalu merasa bersyukur atas nikmat dan rahmat Allah SWT. Mungkin belum rezeki," katanya.
Selvi mengenang saat pertama kali mengabdi sebagai guru honorer di SDN 1 Bangga. Usai menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), ia mulai mengajar di SDN 1 Bangga sejak 1 Januari 2005.