Mohon tunggu...
Sitti Rabiah
Sitti Rabiah Mohon Tunggu... Dosen - Kepala TK & Paud

Dosen S1 PAUD, Senior Childcare Teacher, Kepala TK/PAUD, Penyuluh Pembimbing Kurikulum TK/PAUD, ibu rumah tangga yang mencoba menulis. Email: sittirabiah2011@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Nonton Film Bareng Ustadz Al Habsyi

28 Maret 2015   21:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:51 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_357837" align="aligncenter" width="500" caption="Saya (paling kanan) bergambar bersama salah satu pemain film, Ustadz Ahmad Al-Habsyi (kedua dari kiri) usai nonton bersama (foto: Nur Terbit)"][/caption]

Jum’at, 27 Maret 2015 sore di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, kami para blogger dan wartawan diundang untuk menyaksikan atau mobar (nonton bareng) film “Ada Surga Di Rumahmu”. Film ini belum ditayangkan yang katanya bagus untuk ditonton seluruh keluarga karena ceritanya sangat mendidik. Alhamdulillah banget deh kami diundang, bisa nonton gratis bareng para pemain film tersebut.

Film ini adalah drama keluarga yang diilhami dari buku karya Ustadz Ahmad Al-Habsyi dan tak lain merupakan kisah hidup beliau sendiri. Ceritanya sangat mengharukan, sehingga bunda pada saat menonton film ini tidak sadar meneteskan air mata. Banyak pesan-pesan moral di dalam tayangan film ini.

Diceritakan, ada keluarga yang mempunyai tiga orang anak. Salah seorang di antaranya Ramdhan (diperankan oleh Husein). Ramadhan sejak kecil adalah anak yang nakal. Segala persoalan dia selesaikan dengan berkelahi. Namun di balik kenakalannya, Ramadhan memiliki bakat yang luar biasa dalam bercerita.

Abuya atau ayahnya (diperankan oleh Budi Khirul), menyadari bakat yang dimiliki anaknya. Saat mengajar mengaji, Ramadhan dihukum untuk bercerita di depan teman-temannya karena baru saja berkelahi lagi dengan temannya. Ramadhan dihukum oleh Abuya untuk mendongeng di depan teman-teman ngajinya dan Abuya senantiasa menikmati dongeng yang disampaikan oleh Ramadhan.

Suatu hari Ramdhan berkelahi lagi sama temannya dan ini yang membuat Abuya dan Uminya (diperankan oleh Elma Theana) mengirim Ramadhan untuk bersekolah di pesantren yang akhirnya berpisah sama Umi dan Abuya. Ramadhan dititip oleh Abuya di Pesantern Al Haramain di tempat saudara Abuya. Hidup jauh dari orang tua dan tinggal di pesantren tak membuat kenakalan Ramadhan berkurang, akibatnya dia sering dihukum oleh ustadz Athar (diperankan oleh Ustadz Ahmad Al-Habsy) pemimpin pesantren ini.

Hidup Ramadhan dewasa (diperankan oleh Husein Alatas) berubah saat ustadz Athar menceritakan bahwa biaya belajar Ramadhan selama di pesantren, dibayar Abunya dengan mendonorkan ginjalnya pada ustadz Athar. Selain itu ibunya pun mulai sakit-sakitan. Kenyataan ini sangat memukul Ramadhan.

Ramadhan semula ingin menjadi artis, tapi karena tidak direstui ibunya Ramadhan kemudian bertekad menjadi ustadz yang sukses. Jalan menjadi ustadz terbuka saat berkenalan dengan Kirana (diperankan oleh Zeezee Shahab). Kirana mengundang Husein ceramah rumahnya. Sejak itu mereka menjadi dekat. Tapi kedekatan Husein dengan Kirana memantik rasa cemburu Nayla (diperankan oleh Nina Srptiani) teman masa kecilnya, yang ternyata jatuh cinta kepada Ramadhan.

Drama menjadi cerita utama dalam film tersebut. Oka Aurora sang penulis skenario berhasil membuat kisah tersebut menjadi cerita yang mengharukan dan menginspirasi. Terutama bagi yang ingin meraih surga dari jarak yang paling dekat.

Pesan moral dalam film ini surga itu tidak jauh tapi ada di dalam rumah. Selama ini mungkin kita sibuk mencari surga-surga di luar sana. Kita naik haji berkali-kali, memberi makan banyak anak yatim, puasa Senin-Kamis setiap minggu, tapi terkadang kita melupakan surga yang ada di dekat kita. Surga itu adalah orang tua kita.

Maka benarlah pepatah mengatakan bahwa, “surga itu ada di telapak kaki ibu”. Kapan terakhir kali kita mendoakan mereka dengan tulus? Ini cerita tentang surga yang bisa kita gapai dengan jemari. Sangat mengharukan. Nah...kalau nonton film ini jangan lupa bawa tissu untuk menghapus air mata.

[caption id="attachment_357838" align="aligncenter" width="500" caption="Sumber foto: Nur Terbit -- Salah satu adegan film"]

14275519371514540379
14275519371514540379
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun