Mohon tunggu...
sitti sarifa kartika kinasih
sitti sarifa kartika kinasih Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

ibu rumah tangga yang ingin belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengurangi Keinginan Anak Bermain HP

9 Desember 2024   17:40 Diperbarui: 9 Desember 2024   17:44 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman sekarang anak-anak hampir tidak bisa dipisahkan dengan hp. Namun, sebetulnya masih bisa orang tua mengalihkan perhatian anak dari hp. Diantaranya dengan memberikan aktivitas menyenangkan seperti: mengajak bermain permainan tradisional, olahraga, membaca buku, jalan-jalan ke RTH kota, ke perpustakaan kota, main layang-layang, ke mall, belajar berkebun, atau belajar memasak yang ringan-ringan.

Bermain permainan tradisional bisa macam-macam yang dilakukan, misalnya: cublak-cublak suweng, dakon, bekel, engklek, dan lain-lain. Olahraga yang paling mudah bisa badminton, basket, futsal, atau lari. Membaca buku juga tidak harus buku-buku mahal lho. Bisa membeli buku-buku preloved, majalah-majalah anak bekas, sangat banyak tersedia di tokopedi* atau shop*e. Jangan lupa untuk menanyakan keaslian bukunya ya, original atau bukan. Biasanya penjual tidak segan untuk menjawab dengan jujur kok.

Pada awalnya memang agak sulit untuk membiasakan anak-anak membaca buku. Namun ada nasihat bagus dari seorang mentor, berusaha membiasakan untuk mengelilingi anak dengan buku-buku sejak kecil. Meskipun pada awalnya baru komik - tentunya komik yang sesuai untuk dibaca anak – lama kelamaan akan berkembang menjadi mau membaca novel dan buku-buku lain.

Untuk hp bisa dibatasi pemakaian jam-nya per hari, misalnya 1-2 jam maksimal. Atau setidaknya dimatikan data selulernya agar bisa mengurangi radiasi terhadap otak anak. Dalam sebuah percobaan, ternyata radiasi memang betul-betul berdampak pada benih tanaman. Pada biji-biji yang dikenai radiasi, ia tidak bisa berkecambah, sedangkan yang tidak kena radiasi, mampu berkecambah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun