Mohon tunggu...
sitti sarifa kartika kinasih
sitti sarifa kartika kinasih Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

ibu rumah tangga yang ingin belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ubah Jelantah untuk Energi Hijau

14 November 2024   18:56 Diperbarui: 15 November 2024   12:48 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pohon sawit menurut Bill Gates hanya tumbuh subur di tempat-tempat yang dilewati garis khatulistiwa sehingga menyebabkan penggundulan hutan untuk mengkonversinya menjadi lahan sawit. Proses ini berdampak buruk bagi perubahan iklim. Pembakaran hutan juga menciptakan emisi. Pada 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4% emisi global. Angka itu lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia, menurut Gates. Sayangnya, Gates mengatakan peran minyak sawit sulit tergantikan (cnbcindonesia, 2024).

Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal EBTKE, Kementerian ESDM Edi Wibowo menjelaskan bahwa apabila Indonesia tidak impor minyak solar sebesar 15 juta kiloliter (kl), jika harganya (per liter) sekitar Rp13.000 dikalikan 15 juta (kl) ketemu angka Rp200-an triliun. Edi menambahkan, pada 2021 Indonesia menghemat devisa hingga Rp 66 triliun berkat program B30. Padahal harga minyak dunia saat itu sedang turun. Artinya dengan harga minyak dunia yang sedang tinggi saat ini, maka uang negara yang bisa dihemat jelas lebih besar (sawitkita.id, 2024).

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebutkan bahwa pada pemerintahan Presiden Prabowo pemerintah menargetkan kenaikan biodisel campuran solar sebesar 50% atau B50 dari yang saat ini diterapkan yaitu, B35. Hal tersebut diyakini Presiden Prabowo dapat membuat Indonesia hemat impor hingga 300 triliun rupiah lebih. Namun menurut Wamen, apabila sawit dipakai untuk energi, maka sawit untuk pangan berpotensi menjadi berkurang (cnbcindonesia.com, 2024).

Sawit merupakan sektor pokok unggulan negara karena hampir 60% pasar CPO dunia dari Indonesia. Menurutnya, butuh dua kali lipat produksi kelapa sawit untuk mengejar kebutuhan B50 dan B60. Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) menurutnya perlu dioptimalkan untuk menguatkan produksi kelapa sawit (cnbcindonesia.com, 2024).

Di sisi lain, Kementerian ESDM dalam Tribunnews (2022) menyebutkan bahwa biodiesel dari jelantah dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 11,4 juta ton CO2e dari sektor transportasi. Jika minyak jelantah ini dikelola dengan baik dapat memenuhi 32% kebutuhan biodiesel nasional.

Adapun keunggulan lainnya biodiesel jelantah yaitu dapat menghemat biaya produksi 35% dibandingkan dengan biodiesel dari CPO (crude palm oil) serta mengurangi 91,7% emisi CO2 dibanding solar menurut Koordinator Keteknikan dan Lingkungan Bioenergi, Effendi Manurung (ebtke.esdm.go.id, 2021).

 

Minyak Jelantah Indonesia Banyak Diekspor

A. Pekanbaru

Di Pekanbaru telah ada bank jelantah. Selain itu memang telah ada perusahaan yang melakukan ekspor jelantah, yaitu milik Muhammad Rizky Ramadhan.

Gambar 3. Pebisnis Jelantah dari Riau (Youtube)
Gambar 3. Pebisnis Jelantah dari Riau (Youtube)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun