Candi Jawi tempat menyimpan sebagian abu Kertanegara
Satu kejadian bisa terhubung dengan kejadian lain. Waktu yang bermain. Di Mei 2012, saya singgah di candi Singosari sepulang dari Bromo. Akhir 2013 lalu, saya melewati candi Jawi usai urusan pekerjaan di Pasuruan. Sebuah candi nan ramping yang terletak di kaki gunung Welirang. Ternyata, dua candi itu saling berhubungan dan memiliki kesamaan, keduanya tempat menyimpan abu Kertanegara. Saya baru tahu ketika bertemu seorang pemuda di candi Jawi. Ia bilang rumahnya di dekat candi Singosari dan ia penasaran dengan candi Jawi.
Jujur saja, pengetahuan saya tentang candi sungguh minim. Candi yang pernah saya kunjungi secara ‘serius’ sebatas Borobudur dan Prambanan yang terletak di Jawa Tengah. Itu pun di masa ABG dulu, kala wisata bersama teman-teman SMU. Serius di sini maksudnya menghabiskan waktu sekitar dua jam di area candi, plus mendengarkan ceramah pemandu wisata. :D
Sementara candi-candi di Jawa Timur? Ya baru dua candi, Jawi dan Singosari. Selain untuk memuja para dewa, candi-candi peninggalan kerajaan di Jawa Timur banyak yang berfungsi untuk meruwat raja yang telah meninggal supaya kembali suci dan dapat menitis kembali menjadi dewa.
Saya di depan Candi Jawi
Kalamakara di pintu menuju bilik semedi
Dua arca berbeda di gerbang candi Jawi, arca di sebelah kiri nampaknya rusak dan hilang sebagian
Siapakah Kertanegara? Ia raja terakhir kerajaan Singosari yang menurunkan raja-raja Majapahit. Empat putri Kertanegara, Tribuhwaneswari, Narendraduhita, Jayendradewi dan Gayatri, semuanya dinikahi oleh Raden Wijaya yang kelak mendirikan kerajaan Majapahit.
Masa pemerintahan Kertanegara adalah masa kejayaan Singosari. Ia sosok raja yang berambisi menyatukan Nusantara di bawah panji Singosari. Ia penguasa Jawa pertama yang mencetuskan ide itu, jauh sebelum Patih Gajah Mada dengan Sumpah Palapa yang tersohor. Kertanegara berani memecat pejabat dan punggawa yang menentang cita-citanya. Keturunan Ken Arok ini menggagas ekspedisi Pamalayu (artinya perang Melayu) demi menaklukkan kerajaan-kerajaan di Sumatra. Tujuannya tak lain untuk memperkuat pengaruh Singosari di selat Malaka yang strategis secara politik dan ekonomi, juga menghadang kekuasaan Mongol yang kala itu hampir menguasai seluruh daratan Asia.
Hasrat Kertanegara untuk menyatukan tak hanya di bidang kuasa wilayah, tapi juga di ranah agama. Ia yang menguasai agama Hindu dan Buddha, menyatukan Hindu aliran Syiwa dengan Buddha aliran Tantrayana. Dalam kitab Pararaton, Kertanegara pun disebut Batara Syiwa Buddha yang bebas dari segala dosa.
Fasad candi Jawi yang ramping di tengah dan melebar di bawah laksana pinggang seorang putri
Saya di tubuh candi Jawi yang tersusun atas batu putih
Tangga curam nan sempit menuju peraduan terakhir Kertanegara
Candi Jawi diduga dibangun pada dua masa pemerintahan kerajaan, Singasari dan Majapahit. Pembangunan struktur benteng dan kolam parit yang mengelilingi candi diperkirakan dibangun pada masa Majapahit. Candi ini mengalami dua kali pemugaran, di periode 1938-1941 oleh Oudheidkundige Dienst dan kemudian disempurnakan oleh pemerintah Indonesia dalam kurun 1975-1980.
Candi ini selain sebagai tempat menyimpan sebagian abu Kertanegara yang wafat di 1292 akibat pemberontakan Jayakatwang, juga digunakan sebagai tempat ibadah alias pradaksina. Lazimnya, candi untuk peribadatan menghadap ke arah gunung yang diyakini tempat bersemayam para dewa. Uniknya, posisi candi memunggungi gunung Penanggungan, bukti pengaruh ajaran Buddha.
Bukti akulturasi Hindu Buddha terwujud pada bangunan candi, dimana kaki candi bercorak Syiwa sementara pundak candi bercorak Buddha. Rupa candi ini ramping serupa dengan candi Prambanan. Kaki candi terbuat dari batu hitam, sementara bagian tubuh candi terbuat dari batu putih. Pada kaki candi terdapat relief yang konon mengisahkan seorang pertapa wanita. Keseluruhan relief di candi ini pahatannya tipis sehingga menyulitkan membacanya. Cara khusus untuk membaca relief ini disebut teknik prasawiya, yaitu berlawanan dengan arah jarum jam. Jujur, saya tak paham kisah-kisah di relief candi. Andai saya arkeolog atau pakar sejarah ya? Hehehe..
Pahatan di bagian kaki candi yang tak terlalu jelas, nampak di sini wujud gajah sebagai kendaraan kerajaan di masa itu
Pahatan di kaki candi yang menggambarkan sekelompok perempuan
Sebuah bilik di tubuh candi Jawi, di depan saya adalah ceruk yoni tempat abu Kertanegara yang di dalamnya terdapat sesaji bebungaan
Di bagian tubuh candi ini ada ruang kosong yang di tengahnya terdapat yoni berukir berisi abu Kertanegara. Menurut kitab Nagarakertagama, di dalam bilik candi dulunya terdapat arca Syiwa dan di atasnya terdapat arca Maha Aksobaya. Disebutkan pula adanya beberapa arca dewa-dewa dalam kepercayaan Syiwa, seperti arca Mahakala, Nandiswara, Durga, Ganesha, Nandi, dan Brahma. Namun kini, tak satupun dari arca tersebut ditemukan di area candi. Arca Durga konon disimpan di Museum Mpu Tantular.
Nagarakertagama juga mengisahkan, pada 1253 Saka tepatnya saat candrasengkala (api memanah hari), candi ini tersambar petir. Saat itu pula arca Maha Aksobaya lenyap. Raja Hayam Wuruk dari Majapahit berduka atas hilangnya arca itu. Setahun usai petir menyambar candi, pembangunan kembali dilakukan dengan menggunakan batu putih. Padahal, kawasan gunung Welirang adalah sumber batu-batu hitam. Konon, batu putih tersebut didatangkan dari daerah pesisir Jawa.
Menariknya, mengapa candi ini ada di wilayah Pasuruan yang jauh dari pusat kerajaan Singosari? Rakyat di wilayah ini nampaknya sangat setia pada Kertanegara dan menganut ajaran Syiwa-Buddha seperti raja mereka. Raden Wijaya, menantu Kertanegara juga sempat bersembunyi di daerah ini saat melarikan diri usai kejatuhan mertuanya akibat pemberontakan Jayakatwang, hingga akhirnya ia mengungsi ke Madura.
Pahatan kalamakara yang menjaga gerbang menuju bilik semedi berisi yoni tempat abu Kertanegara
Tangga menuju tubuh candi di bagian atas dijaga oleh arca binatang bertelinga panjang (ada sepasang, namun di foto ini hanya sisi kanan saja)
Candi Singosari adalah candi lainnya tempat separuh abu Kertanegara disimpan. Candi yang bercorak Hindu ini terletak di lembah antara pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna. Candi Singosari juga disebut candi Menara yang menunjukkan ia merupakan candi tertinggi pada masanya.Bangunan candi ditemukan pada awal 1900-an dalam keadaan sudah rusak, terutama pada bagian puncak atap menara. Pemugaran dilakukan pada 1934 dan selesai tiga tahun kemudian.
Candi Singosari
Sebuah penanda tahun restorasi Candi Singosari diguratkan di sudut kanan candi, 1937
Awalnya candi ini terdiri atas satu candi induk dan lima bangunan suci lain. Namun lima bangunan suci tersebut tinggal pondasinya saja dengan arca-arca yang ditemukan di sekeliling candi induk. Sayangnya, arca-arca di sekitar halaman candi tanpa disertai keterangan.
Candi Singosari tampak depan
Arca di pelataran kompleks candi Singosari yang mungkin perwujudan Durga
Arca yang nampaknya tatakan dari arca lain
Candi induk menghadap barat dan terdiri atas kaki, tubuh dan kepala candi. Tinggi kaki candi sekitar 2 m dengan disertai selasar. Di atas ambang pintu terdapat kalamakara yang dipahat sederhana. Pahatan dan relief yang sederhana memunculkan dugaan bahwa pembangunan candi ini belum sepenuhnya paripurna.
Bandingkan kalamakara candi Singosari yang lebih sederhana (kiri) dengan pahatan di candi Jawi (kanan)
Saya mengenang perjalanan ke candi Singosari dua tahun lalu. Waktu itu saya singgah tak sampai setengah jam. Sama seperti candi Jawi, seringkali saya tak pernah lama berada di candi. Alasannya, selain rekan perjalanan yang memburu-buru untuk lekas pergi, kisah-kisah yang terpahat di relief candi tak sepenuhnya saya pahami. Di 2014 ini, saya membikin janji sederhana, mengunjungi 12 candi nusantara dan menuliskan kisahnya di sini. Semoga cita-cita saya yang tak seambisius Kertanegara akan tercapai!
Mentari di Singosari tiba-tiba tertutup awan
Referensi:
1.Situs candi.pnri.go.id
2.Jelajah Candi Kuno Nusantara, Wiratna Sujarweni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H