Istilah master data sudah tidak asing lagi di kalangan pengembang dan pengguna suatu system management perusahaan. Master data merupakan data utama yang harus dibuat agar bisa dilakukannya transaksi pada suatu aplikasi, data tersebut digunakan sebagai acuan informasi untuk melakukan transaksi seperti input, edit dan hapus. Â
Data master ini merupakan hal yang harus diperhatikan karena semua transaksi yang dilakukan harus memiliki master data yang benar dan lengkap, apabila data master tersebut tidak terisi lengkap dan salah maka akan mempengaruhi proses transaksi yang memungkinkan timbul error atau hasil akhir yang tidak sesuai.
Berikut adalah contoh dasar Master data didalam Sistem ERP (Enterprise Resource Planning):
- Data perusahaan, berisi data yang berhubungan dengan perusahaan seperti data karyawan, alamat perusahaan, daftar divisi atau jabatan, daftar approval, dll
- Data supplier, berisi nama supplier, alamat, daftar pengelompokan supplier, dll
- Data barang, berisi data barang produksi, data barang jadi, barang bahan baku, data asset, daftar gudang, dll
- Data customer, berisi nama customer, alamat, daftar pengelompokan customer, dll
- Date Keuangan, berisi daftar akun jurnal, data pajak, daftar bank/Kas, daftar harga, dll
- Data Manufaktur, berisi data produk struktur, daftar rute mesin, dll
Data diatas adalah contoh kecil dari pengelompokan Master Data untuk system ERP, pengelompokan data tersebut tentunya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Jadi sebelum user menggunakan system aplikasi tahap pertama setelah aplikasi selesai dibuat adalah melakukan input data master secara lengkap dan benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H