Sekelompok mahasiswa semester 3 Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai Pencegahan Kekerasan Seksual di MAN 1 Kab. Gorontalo. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap nilai moral dan etika sosial yang menjadi sangat krusial untuk senantiasa terawat di lingkungan sekolah. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan sebagai pemenuhan tugas akhir mata kuliah Wawasan Budaya yang diampuh oleh dosen : Ibu Indriani Idris S.Pd, M.Pd.
Pencegahan kekerasan seksual melibatkan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan seksual dan memberikan perlindungan kepada korban. Urgensi pencegahan kekerasan seksual sangat penting dalam konteks perlindungan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Berbagai upaya pencegahan, seperti seminar, sosialisasi, workshop, dan penyuluhan di berbagai lembaga dan universitas, menunjukkan kesadaran akan pentingnya mengatasi masalah ini. Selain itu, adanya koordinator Satgas Pencegahan Kekerasan Seksual di berbagai wilayah juga menegaskan urgensi penanganan masalah ini. Dengan demikian, pencegahan kekerasan seksual tidak hanya menjadi isu sosial, tetapi juga merupakan bagian penting dari upaya perlindungan terhadap individu, terutama dalam lingkungan pendidikan dan masyarakat secara.
Pemberian layanan sosialisasi terkait Pencegahan Kekerasan Seksual di MAN 1 Kab. Gorontalo, dilaksanakan pada hari Jumat, 15 Desember 2023. Sosisalisasi ini disambut dengan baik oleh pihak sekolah dan dihadiri oleh lebih dari 100 siswa yang merupakan siswa/i  mulai dari kelas X, XI & XII. Materi yang termuat dalam kegiatan sosialisasi ini meliputi pengertian kekerasan seksual, jenis-jenis kekerasan seksual, kemudian contoh kekerasan seksual, cara mencegah kekerasan seksual, serta penanggulangan/penanganan jika terjadi kekerasan seksual.
Proses sosialisasi dirangkaikan dalam 3 bentuk kegiatan, Pertama: pembagian brosur mengenai pencegahan kekerasan seksual, Kedua: Pemberian materi yang dilasanakan dengan metode ceramah dan Ketiga: Sesi diskusi/tanya jawab. Tidak lupa pula diawal kegiatan dan dipertengahan kegiatan diadakan ice breaking guna membangun semangat dan konsentrasi peserta didik.
Sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang kekerasan seksual, membangun jaringan dukungan yang solid dengan keluarga, teman, dan masyarakat, mempelajari keterampilan keamanan pribadi, memanfaatkan sumber daya yang tersedia seperti layanan konseling dan dukungan korban kekerasan seksual, berpartisipasi dalam kampanye kesadaran, serta melaporkan tindakan kekerasan seksual kepada pihak berwenang agar tindakan dapat diambil dan korban mendapatkan perlindungan. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terhindar dari kekerasan seksual.
Oleh:
Chusnul Latifa Hasan, dkk
Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Bimbingan dan Konseling (BK), Universitas Negeri Gorontalo
Dosen Pengampu:
Indriani Idris S.Pd M.Pd