Dulu, Kota Medan dikenal dengan nama "Tanah Deli." Sebagaimana dilansir di (id.m.wikipedia.org/Sejarah-Kota-Medan), konon pada masa penjajahan, Belanda mengalami banyak kesulitan untuk menaklukkan Tanah Deli.
Untuk menguasai Sumatera dan Tanah Deli, Belanda harus mengalami banyak perang dan kerugian besar. Selain harus berperang melawan Raja Sisingamangaraja ke-XII dari daerah Toba, Belanda juga harus bertempur dengan pasukan perang Kaisar Bangun "Si Gara Mata" dari Tanah Karo dan Iskandar Muda dari Aceh.
Kota Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, juga dikenal sebagai kota dengan penduduk paling multi-etnis. Berbatasan dengan Selat Malaka, menjadikan Medan sebagai kota perdagangan, industri dan bisnis yang sangat penting di Indonesia.
Barangkali hal ini menjadi salah satu faktor pendorong keanekaragaman etnis pendatang ke kota ini. Sehingga turut mempengaruhi keragaman suku, etnis, budaya dan tentunya menjadikan Medan sebagai kota dengan beragam kuliner yang khas dengan citarasa unik yang berbeda dengan citarasa kuliner dari daerah lain.
Medan selalu menawarkan keistimewaan tersendiri. Mulai dari keragaman etnis, budaya, adat istiadat, destinasi wisata dan beragam kulinernya yang bahkan hampir mustahil ditemukan di kota-kota lainnya di Indonesia. Beberapa contoh kuliner yang sangat populer bahkan menjadi ikonik di Kota Medan selanjutnya akan kita bahas satu per satu di bawah ini.
1. Rujak Jodoh
Indonesia memiliki beragam jenis salad buah alias "rujak" hampir di setiap daerah. Jika di Pulau Batam terkenal Rujak Seraya yang menjadi salah satu kuliner ikoniknya, nah...Medan juga punya lhooo.."Rujak Jodoh".
Ketika rasa pedas-manis dan kesegaran aneka buah dipadukan di lidah. Waaooooo...eenaaakk sekali rasanya. Pokoknya melihat para penjual rujak menggiling bumbunya di telenan saja sudah bikin 'ngences' bahkan sampai 'ngiler'. Aaiiihhh...nikmat sekali memang Rujak Jodoh itu lhooo...😋
Tidak hanya menjadi ikonik, Rujak Jodoh kini menjadi salahsatu warisan sejarah yang harus tetap dilestarikan keberadaanya.
Semua penjual rujak di Simpang Jodoh ini sudah menetapkan standar citarasa dan "rahasia bumbu dapur" yang hanya diketahui oleh mereka sehingga citarasa semua Rujak Jodoh di kawasan itu hampir sama.