Mohon tunggu...
Ricky Sitorus
Ricky Sitorus Mohon Tunggu... -

Saya tahu sekarang, kemana harus saya keluarkan isi hati dan pikiran saya. Ya, mari menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Catatan di Buku Aldy

26 September 2010   14:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:57 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya dan begitu banyak kisah saya, bermain penuh tawa dalam canda gembira ria. Dalam tengok sekali lalu, saya melihat banyak wajah. Dalam tengok sekali lalu, tidak cukup berani saya menilai satu-satu. Dalam tengok sekali lalu, ada Aldy penuh tawa. Ceria dalam kayuh sepeda mungil, penuh riang dalam gemuruh banyak cinta, seorang laki-laki kecil dengan tumbuh tanpa rambut, dengan kecil tubuhnya yang tak wajar. Pelan langkah saya menghampiri, ada ceria dalam binar matanya, ada harapan dalam sejuk senyumnya, tapi, Aldy lemah terkulai dalam kungkung kursi roda. Ya, saya sadari Aldy kecil dalam sesak deritanya. Dalam panjang hari saya, hanya Aldy terpampang dibenak saya. Ada apa ? Apa yang terjadi ? Kenapa dia begitu lemah ? Mengapa harus kursi roda ? Lalu saya dan diam saya mendatangi Aldy, saya hanya seorang dengan jutaan benak terhadap Aldy, Aldy ada apa ? Sudah tentu Aldy diam. Dalam Tanya tegas saya, Aldy ada apa ? Masih pasti Aldy diam, Terdengar tangis ringkih dari jauh belakang saya, wanita cantik penuh harapan, wanita tegar penuh pesona, ya, tangis ringkih ibu Aldy. Dalam diam tanda tanya saya, ibu Aldy hanya terdiam, lalu sepintas kata tertutur, Aldy kecil selamanya akan kecil, Aldy kecil akan habis hidupnya dimasa kanak-kanaknya, tanpa tau apa itu teman, tanpa tau apa itu dunia, tanpa tau apa itu isi lain kehidupan. Dalam sejuta benak saya, ibu Aldy memberikan saya hadiah kecil, sebuah buku catatan Aldy, Tulisannya hampir tak terbaca, penggunaan kata yang tak seharusnya, tapi saya tahu apa makna buku Aldy, Aldy hanya ingin berucap cinta, cinta dalam wujud terimakasih, cinta dalam wujud maaf, cinta dalam wujud perjuangan. "Tuhan, saat aku mati, hadiahi ibu Aldy baru yang mampu berlari.Berlari bersama ibu =) Aldy" Tak ada yang tahu kehidupan Aldy, yang pasti, semua tahu, Ada Cinta dari Aldy ... Suatu hari nanti, akan saya ungkap catatan di buku Aldy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun