Mohon tunggu...
Siti Zulfa Ulinnuha
Siti Zulfa Ulinnuha Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Institut Agama Islam Negeri Jember

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Upaya Pengembalian Nilai Luhur Masyarakat Melalui Filsafat

18 Desember 2019   06:58 Diperbarui: 18 Desember 2019   06:59 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum teman-teman

Kelompok 9 pada Vlog di akun youtube @Viva Hamida membahas tentang bagaimana Filsafat ilmu berasal dan berkontribusi terhadap etika masyarakat modern juga terhadap pendidikan.

Dahulu, masyarakat indonesia memiliki nilai keluhuran, gotong royong, empati yang hari ini mulai luruh hampir tak bersisa, filsafat ilmu hadir untuk merayu identitas masyarakat indonesia untuk kembali menerapkan nilai luhur yang ada di dalam pancasila, yang bersifat toleran dan dan cinta akan budaya.

Kontribusi filsafat ilmu dalam meruntuhkan ego masyarakat modern bertujuan untuk pembekalan disiplin ilmu, menghidupkan kembali semangat menelaah landasan suatu keilmuan dan semangat berbangsa dan bernegara. 

Umat manusia harus mengingat bahwa fisafat ilmu hadir untuk mengendalikan kemakmuran manusia, bukan justru saling menghancurkan dan bersifat arogan.

KAMU HARUS TAU !

Kata serapan ilmu berasal dari bahasa arab "alima ya'lamu"  yang berarti tahhu atau mengetahui pengetahuan secara hakikat. Berdasarkan sejarah ilmu dan filsafat berasal dari atap yang sama, namun seiring berjalannya waktu mereka dipisahkan untuk membatasi dan memposisikan sesuai dengan batas wilayah, serta menekankan pada pembahasan yang sangat terbatas. Dari pemisahan rumpun keilmuan, hadir filsafat ilmu untuk menelaah kajian berupa ontologi (berupa objek dan realitas pendidikan), epistemologi dan aksiologis. 

Filsafat ilmu mengkritisi untuk menguatkan asumsi ataupun teori serta memberikan batasan sesuai dengan porsinya, bukan justru melemahkan ya teman-teman sekalian.

Alhamdulillah, semoga kita selalu diberi kesempatan untuk terus belajar. Jangan bosan, pantau terus ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun