Mohon tunggu...
Siti Zahra Khoironi
Siti Zahra Khoironi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bisakah Ibu Bekerja Seimbangkan Karier dan Rumah Tangga?

21 Desember 2024   22:30 Diperbarui: 21 Desember 2024   22:27 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar mencerminkan seorang ibu yang multitasking antara pekerjaan dan tugas rumah tangga. Sumber: Pinterest

Partisipasi perempuan dalam dunia kerja di Indonesia terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan naik dari 53,34% pada tahun 2021 menjadi 54,52% pada tahun 2023. Namun, di balik pencapaian ini, para ibu bekerja kerap menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan karier dengan tanggung jawab domestik.  

Fenomena ini dipengaruhi oleh perubahan pola pikir masyarakat mengenai peran gender. Meskipun perempuan kini memiliki lebih banyak peluang untuk berkarier, ekspektasi sosial yang menuntut mereka untuk tetap memprioritaskan tugas rumah tangga, termasuk pengasuhan anak, masih sangat kuat. Ketidakseimbangan ini tidak hanya menimbulkan tekanan bagi para ibu, tetapi juga berpotensi memicu konflik dalam rumah tangga, terutama jika pembagian tugas tidak berjalan secara adil.  

Sebagai contoh, kurangnya dukungan atau partisipasi suami dalam tugas domestik sering menjadi salah satu penyebab konflik. Ketika beban rumah tangga lebih banyak dipikul oleh istri, hal ini dapat memengaruhi keharmonisan hubungan dan kualitas hidup keluarga secara keseluruhan.  

Ketidaksetaraan gender dalam pembagian tugas rumah tangga juga bukan hanya isu lokal, tetapi fenomena global. Sebuah laporan Pew Research Center tahun 2023 menunjukkan bahwa, bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat, masyarakat cenderung lebih menghargai kontribusi pria di tempat kerja daripada di rumah. Dalam pernikahan dengan penghasilan setara, istri rata-rata menghabiskan lebih dari dua kali lipat waktu untuk pekerjaan rumah tangga dan hampir dua jam tambahan per minggu untuk mengurus keluarga dibandingkan dengan suami mereka.  

Situasi ini menegaskan pentingnya diskusi mengenai pembagian tanggung jawab yang lebih adil antara suami dan istri, demi menciptakan kehidupan keluarga yang harmonis dan mendukung kesejahteraan semua anggotanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun