Pada hari Kamis, 16 Maret 2023, MI Muhammadiyah 2 Sumbersari mengadakan acara Market Day untuk pertama kalinya. Mempersiapkan acara Market Day bagi para siswa merupakan pengalaman baru bagi para guru MI Muhammadiyah 2 Sumbersari. Persiapan dimulai dengan diskusi perihal tema makanan yang akan dijual oleh para siswa. Singkat cerita, tema yang terpilih adalah umbi-umbian. Kelas satu mendapatkan tema singkong, kelas dua mendapatkan tema ubi, kelas tiga mendapatkan tema jagung, kelas empat mendapatkan tema kentang, kelas lima mendapatkan tema kacang hijau, dan kelas enam mendapatkan tema wortel. Para guru mulai mencari ketentuan lain untuk perlombaan stand antar kelas. Harga makanan atau minuman yang dijual berkisar antara 2000-5000 rupiah.
Kategori penilaian Market Day ini diambil dari penjualan terbanyak, stand terkreatif, dan makanan atau minuman terunik. Juara satu akan mendapatkan sertifikat dan buket uang, juara dua mendapatkan sertifikat dan buket uang, juara tiga mendapatkan sertifikat dan buket makanan. Setelah mendapatkan konsep yang sesuai, persiapan pun dilanjutkan dengan membuat pesan pengumuman di grup WhatsApp.
Setelah itu, guru kelas dan para orang tua siswa mulai berkoordinasi untuk persiapan Market Day. Guru kelas dan orang tua berdiskusi di grup WhatsApp terlebih dahulu, lalu dilanjutkan berdiskusi di sekolah secara langsung. Tidak disangka para orang tua memberikan antusiasme yang tinggi untuk acara ini. Khususnya para orang tua kelas satu, dua dan tiga yang memang anak-anaknya masih butuh banyak pendampingan. Antusiasme juga ditunjukkan oleh para siswa yang tidak sabar untuk membuat stand yang menarik dan juga menjual dagangan mereka.
Setiap kelas mendapatkan jenis umbi-umbian yang berbeda untuk di olah. Umbi-umbian merupakan tanaman yang banyak sekali dihasilkan, dan mudah untuk didapat dengan harga yang relatif murah. Pengolahannya pun relatif sederhana sehingga memudahkan orang tua dan siswa untuk membuatnya. Selain menentukan menu, para guru dan orang tua juga mempersiapkan desain stand masing-masing. Kelas satu, dua dan tiga, mendapat bantuan dari para orang tuanya untuk mendesain stand mereka. Kelas empat dan lima, mendapat sedikit bantuan dari guru. Sedangkan kelas enam, sudah bisa melakukannya secara mandiri.
Hari yang dinanti pun telah tiba. Para orang tua dan siswa telah membawa makanan dan minuman yang akan mereka jual. Meja-meja yang telah disiapkan oleh sekolah untuk dijadikan stand telah dihias dengan berbagai pernak-pernik. Mulai dari taplak meja, identitas kelas, papan menu dan harga, serta berbagai hiasan yang menjadi ciri khas setiap kelas. Melihat senyum para siswa yang antusias menyiapkan stand sangat menyenangkan.
Sebelum Market Day dimulai, para siswa di foto terlebih dahulu dengan stand masing-masing. Jam 08.30 WIB, acara Market Day pun resmi dimulai. Diawali dengan pembukaan yang berisi sambutan dari Kepala Sekolah dan juri, lalu ice breaking untuk menambah semangat para siswa. Pukul 09.00 WIB para siswa dapat memperjualbelikan dagangan mereka. Para siswa, guru, orang tua, bahkan masyarakat sekitar sekolah pun dapat membelinya. Makanan dan minuman yang dijajakan memiliki rasa yang enak.
Kurang dari satu jam makanan dan minuman yang dijajakan telah ludes terjual. Karena ini adalah Market Day pertama, maka sekolah menganjurkan setiap kelas hanya membuat 20 porsi untuk setiap makanan dan minuman. Khawatir akan ada makanan atau minuman yang tersisa. Tidak disangka penjualan diluar prediksi. Kurang dari satu jam stand setiap kelas telah menjual habis dagangannya. Mulai dari kelas dua, disusul kelas satu, kelas tiga, kelas empat, kelas lima, lalu kelas enam.
Tujuan awal dari dilaksanakannya Market Day ini adalah untuk menciptakan jiwa wirausaha dan kerja sama diantara para siswa. Dengan ludesnya dagangan para siswa kurang dari satu jam, sudah menjadi salah satu tanda bahwa pelajaran yang ingin disampaikan telah sukses diterima oleh para siswa. Kerja sama tim yang baik sangat membantu suksesnya acara ini. Mereka tidak hanya bersemangat menjual barang mereka sendiri, tetapi mereka juga semangat untuk membeli jualan dari kelas lain. Hal ini merupakan pembelajaran sederhana dari saling mendukung perekonomian warga seperti UMKM. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H