anak usia dini adalah anak yang dilahirkan sampai dengan usia enam tahun. Pada usia ini, anak mengalami berbagai perkembangan yang sangat pesat dalam hal fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Pentingnya memiliki kemampuan berbahasa yang baik, anak dapat meningkatkan keterampilan komunikasi atau berbicara yang benar, membangun hubungan yang kuat, dan mencapai keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan anak pada usia selanjutnya. Oleh karena itu penting untuk menigkatkan dan memaksimalkan perkembangan bahasa, khususnya berbicara sejak dini. Bahasa merupakan suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Menurut Piaget, perkembangan bahasa adalah hasil hubungan yang erat antara anak dan lingkungannya ditambah dengan interaksi komplementer antara perkembangan kapasitas kognitif dan pengalaman bahasa anak.Â
Menurut Yuliani Sujiono (2014),Keterlambatan bahasa merupakan suatu kondisi yang sering terjadi pada anak-anak yang mana terlambat memiliki kemampuan penilaian bahasa maupun memproduksi suara dengan jelas dibandingkan dengan anak yang usianya sama/sebaya. Kemampuan berbicara seorang anak akan dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketika seorang anak mulai mengucapkan kata-kata saat mereka masih menggunakan gerak tubuh dan pola bicara bayi, maka anak tersebut dianggap terlalu kecil untuk diajak bermain.Â
Jika dianalisis menggunakan teori perkembangan bahasa dan kognitif Piaget mengemukakan bahwa perkembangan bahasa pada anak berkaitan dengan perkembangan kognitifnya. Tahap operasional konkret (berusia 7 tahun-11 tahun), pada usia ini anak mulai menggunakan bahasa untuk berkembang dalam bersosialisasi pada orang lain dan menpresentasikan serta memahami dunia sekitar mereka.
Pola perkembangan bicara hampir sejalan dengan pola pertumbuhan motorik dan juga sangat sejalan dengan pola perkembangan mental, menurut beberapa penelitian tentang perkembangan motorik dan kontrol bicara. Variasi yang disebutkan diatas didorong oleh sejumlah faktor, termasuk kesehatan, kecerdasan, keadaan sosial ekonomi, jenis kelamin, keinginan berkomunikasi, metode pelatihan anak, serta hubungan antara anak dengsn teman sebaya dan kepribadian.Â
Beberapa faktor yang dapat meneyebabkan keterlambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini yaitu sebagai berikut:Â
1. Kondisi Kesehatan Anak
 Keterlambatan bahasa pada anak bisa terjadi karena beberapa masalah kesehatan yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mendengar, memahami, atau mengucapkan kata-kata. Salah satunya adalah gangguan pendengaran .Anak yang mengalami masalah pendengaran mungkin kesulitan mendengar suara atau ucapan orang lain, sehingga mereka jadi terlambat dalam belajar berbicara.Â
2. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga memang sangat berperan penting dalam perkembangan bahasa anak. Stimulasi verbal yang cukup dapat membantu  anak untuk mengenal kosakata baru, memahami struktur kalimat, dan meningkatan keterampilan berbicara. Ketika orang tua terlalu sibuk atau tidak cukup memberikan perhatian pada perkembangan bahasa anak, anak mungkin bisa merasakan kurang mendapat dorongan dari orang tua untuk belajar berbicara atau berdiskusi.Â
Adapun beberapa penanganan yang tepat sangat penting untuk membantu anak mengatasi keterlambatan berbicara, sebagai berikut:
- Â Â Peningkatan Interaksi Sosial
Penting bagi orang tua untuk melibatkan anak dalam berkomunikasi sehari-hari, seperti membaca buku bersama, berdiskusi, belajar berakting, dan memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dengan teman sebayanya. Interaksi sosial yang lebih sering dapat merangsang perkembangan bahasa anak.
- Program Terapi WicaraÂ
Anak yang kesulitan berbicara atau lambat dalam berkomunikasi mungkin membutuhkan bantuan dari ahli terapi wicara. Terapi wicara adalah cara untuk mengatasi masalah dalam berbicara, seperti kesulitan mengucapkan kata dengan jelas atau memahami percakapan. Dengan bantuan terapi, anak bisa belajar cara berbicara dengan lebih mudah dan lancar. Terapi wicara sebenarnya bisa dilakukan oleh orang tua sendiri dengan cara yang menyenangkan. Contohnya, ibu dapat menggunakan gambar atau tulisan yang dapat mewakili konsonan tertentu. Kemudian, anak diminta untuk menyebutkan dan mengulangi kembali apa yang dilihatnya.Â
- Menyediakan Lingkungan Yang Stimulatif
 Lingkungan yang stimulatif sangat penting bagi perkembangan bahasa anak. Saat anak mendengar berbagai kata, kalimat, dan cerita, otak mereka membangun koneksi yang membantu mereka memahami dan menggunakan bahasa yang lebih baik. Membaca cerita dapat memperkenalkan mereka pada kosa kata baru serta dapat merangsang imajinasi dan pemahaman mereka. Selain itu, bermain dengan anak dapat menciptakan kesempatan untuk mereka berinteraksi secara aktif. Semua kagiatan yang diberikan untuk memberi kesempatan bagi anak agar bisa mendengar dan menggunakan bahasa dalam berbagai cara dan mempercepat perkembangan anak untuk berbicara.Â
Kesimpulannya yaitu anak usia dini adalah anak yang usianya sampai enam tahun, mengalami perkembangan pesat dalam berbagai aspek, termasuk bahasa. Kemampuan berbahasa yang baik sangat penting untuk keberhasilan di masa depan. Keterlambatan bahasa bisa terjadi karena faktor kesehatan (seperti gangguan pendengaran) dan lingkungan keluarga yang kurang mendukung. Faktor lain seperti kecerdasan, sosial ekonomi, dan interaksi dengan teman sebaya juga berperan. Penanganan keterlambatan bahasa meliputi peningkatan interaksi sosial, terapi wicara, dan menciptakan lingkungan yang stimulatif dengan banyak kesempatan berbicara dan berinteraksi. Dengan pendekatan yang tepat, perkembangan bahasa anak dapat didorong dan masalah keterlambatan berbicara dapat diatasi secara efektif. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H