Mohon tunggu...
Siti Umroh
Siti Umroh Mohon Tunggu... Guru - learner

learner about the development of learning theory and applying it in the field . follow di @ayank_buang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendekatan Behavioristik

8 September 2021   09:20 Diperbarui: 8 September 2021   09:23 2377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori behavioristik menjelaskan bahwa belajar merupakan sebuah perubahan tingkah laku yang dapat diukur, diamati, dan dinilai secara konkret. Perubahan tingkah laku dalam belajar disebabkan oleh rangsangan (stimulans) yang menyebabkan atau memulai keinginan murid untuk belajar. Dengan adanya stimulus tersebut, diperoleh sebuah respon dalam bentuk kemampuan anak sesudah melakukan pembelajaran

Tujuan behavioristik:

Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah tebentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif. Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak. Behavioristik dapat diterapkan pada siswa/i untuk mengetahui bahwa menjadi seorang guru bukan hanya mengamati perubahan tingkah laku dari para peserta didik, namun juga membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan untuk berperilaku positif

Contoh pendekatan behaviouristik:

Salah satu contoh teori behavioristik pada anak SDIT kelas 4 adalah siswa diperintahkan menghafal bilangan dalam bahasa arab (al-‘adad) oleh gurunya, maka siswa tersebut dapat dikatakan belajar jika berhasil menghafal bilangan tersebut, yang berarti dalam hal ini tidak diperhatikan proses siswa tersebut dalam menghafal. Maka yang saat ini perlu diperhatikan adalah kondisi psikologis anak didik karena bisa jadi kemampuan peserta didik dalam menghafal membutuhkan waktu yang lama. Terkait dengan daya ingat pada diri seseorang, terdapat 2 tipe sebagai berikut:

  • Memori jangka pendek: jika informasi datang begitu saja, tidak sampai tersimpan
  • Memori jangka Panjang: jika mendapatkan sesuatu, maka terdapat pengolahan terutama dalam pembentukan kerangka konsep pemahaman.

Behavioristik dapat diterapkan pada siswa/i untuk mengetahui bahwa menjadi seorang guru bukan hanya mengamati perubahan tingkah laku dari para peserta didik, namun juga membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan untuk berperilaku positif. Jadi dalam proses pembelajaran jangan hanya memandang dari hasil yang tampak pada diri peserta didik, karena dalam pembelajaran yang diutamakan adalah adanya transver value.

Contoh pada anak usia dewasa (tingkat SMP/MTs atau SMA/SMU) biasanya siswa lebih ke arah disiplin waktu dan pro-aktif misalnya, pada saat siswa diberikan penugasan pada pelajaran IPA (science), siswa menyelesaikan tugas serta mampu mengumpulkan tugas tersebut sesuai dengan waktu yang ditentukan. Kedisipinan selain mengubah sikap siswa juga dapat mempengaruhi hasil pengetahuan siswa dalam konteks ini dilihat pada ketepatan penyelesaian tugas sesuai dengan kriteria penugasan yang diberikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun