Dunia diresahkan dengan munculnya sebuah wabah virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China. Virus ini disebut dengan covid-19 atau corona. Virus ini menular dari satu individu ke individu yang lain. Covid-19 ini menyerang sistem pernafasan manusia. Dimana wabah yang serempak dan cepat menular dimana-mana ini sangat meresahkan masyarakat. Pandemi virus corona atau covid-19 ini merupakan suatu tantangan yang sulit dihadapi oleh masyarakat. Adanya wabah virus corona di belahan penjuru dunia memberikan dampak besar bagi beberapa Negara yang salah satunya Indonesia. Bahkan dampak dari adanya pandemi ini pemerintah mau tidak mau harus menutup tempat-tempat keramaian mulai dari sekolah, tempat ibadah, pasar dan tempat-tempat keramian lainnya untuk menghindari kerumunan.
Selain itu pandemi ini juga berdampak social dan ekonomi terhadap masyarakat. Karena pada masa pandemic ini masyarakat harus bekerja dan belajar dari rumah. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Kemudian pemerintah menerapkan peraturan PSBB karena hal ini dianggap signfikan dan mampu meredam penularan dan penyebaran.
Dengan adanya virus ini memberikan dampak besar khususnya di bidang perekonomian, terutama mereka yang bekerja di bidang informal. Tidak sedikit dari mereka yang terdampak usahanya. Banyak kegiatan ekonomi yang diharuskan ditutup sementara. Oleh karena itu masyarakat harus menjadi lebih cermat dan kreatif agar perekonomian keluarga tetap berjalan meski hanya di rumah saja. Mereka bisa memulai membuka usaha kecil-kecilan dengan melihat peluang usaha dengan kondisi yang sedang dialami saat ini. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan tekhnologi yang semakin pesat ini. Di era digital saat ini tentu kebanyakan masayarakat mulai dari anak-anak, remaja, hingga orng tua pun menggunakan tekhnologi.
Dampak positive dari adanya kemajuan tekhnologi adalah kita dapat menstabilkan perekonomian melalui media sosial, seperti jual beli online. Penjualan online tentu juga banyak diminati oleh masayarakat, hal ini dikarenakan pembeliannya tidak ribet dan harga yang dijual lebih murah dibandingkan dengan harga jual toko. Selain itu media sosial juga sudah menjadi salah satu kebutuhan seseorang untuk mendapat informasi sekaligus untuk melakukan interaksi dengan orang lain.
Masyarakat harus terbiasa dengan perubahan belanja dengan cara beli online untuk mengurangi interaksi antar manusia yang dapat mengurangi mata rantai penyebaran virus covid-19 ini. Seseorang didorong untuk kreatif dalam memproduksi suatu barang atau jasa yang akan diperjualbelikan di situs online. Selain itu kita bisa memnafaatkan media soisal untuk mempromosikan penjualan. Oleh karena itu sebagai penjual online harus pandai-pandai mempromosikan produknya di media sosial.
Seperti halnya di masa pandemi seperti saat ini, tentu yang paling dibutuhkan oleh masyarakat saat ini yaitu atribut kesehatan. Seperti masker, handsanitaizer, maupun facehiled. Mereka bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan produk mereka di media online. Tentunya dalam hal ini masyarakat akan membutuhkan atribut kesehatan tersebut. Meskipun banyak pesaing di media sosial yang menjual produk yang sama, tetapi  kita bisa membuat inovasi-inovasi baru terkait atribut kesehatan, hal ini dilakukan untuk menarik perhatian masyarakat yang ingin membeli.
Dengan berjualan online perekonomian beberapa orang dapat terbantu, terutama rakyat menengah. Hal ini juga memudahkan orang lain untuk berbelanja tanpa harus keluar rumah dan dapat memutus rantai penyebaran covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H